KARAWANG-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang mewaspadai siklus bencana banjir besar lima tahunan yang bersumber dari luapan Sungai Citarum di sejumlah titik di kecamatan.
“Kita sudah sampaikan dalam rapat di provinsi untuk mewaspadai bencana banjir. Karena bisanya kita akan menghadapi siklus lima tahunan,” kata Kepala BPBD Karawang, Asep Wahyu, Senin (5/11).
Banjir pada siklus lima tahunan ini memang sangat mengancam sejumlah wilayah di Kabupaten Karawang. Terkadang banjir datang akibat kiriman dari hujan di wilayah Bandung dan Bogor.
Pada awal bulan Tahun 2014, tinggi muka air Sungai Citarum mencapai rekor tertinggi dengan TMA 13,35. Akibatnya, sekitar 23 kecamatan di Karawang terendam air. Padahal saat itu curah hujan yang mengguyur Karawang tidak terlalu tinggi.
“Siklus lima tahunan ini menjadi perhatian kami,” katanya.
Baca Juga:PNS Diminta Tingkatkan Kesiapsiagaan BencanaPengembang Perumahan Pramestha Dianggap Melakukan Perusakan Lingkungan
Asep mengungkapkan sejumlah pemetaan wilayah rawan banjir telah dipetakan oleh pihak BPBD. Diantaranya adalah Kecamatan Telukjambe Barat, Telukjambe Timur, Rengasdengklok, Cikampek, Cilamaya, Karawang Barat, Pakisjaya dan Batujaya.
“Sesuai dengan beberapa langganan daerah yang sering terkena dampak banjir,” katanya.(aef/din)