PUSAKANAGARA-Ratusan nelayan mendatangi aula kantor Desa Patimban Kecamatan Pusakanagara, Rabu (7/11). Mereka menyampaikan aspirasi mengenai keluhannya yang sampai saat ini belum ditindak lanjuti.
Pasca pelaksanaan sosialisasi mengenai pembangunan pelabuhan Patimban pada Agustus lalu, tuntutan para nelayan dianggap belum ditanggapi hingga saat ini.
Ketua KUD Mina Misaya Guna, M. Rusdy mengatakan, para nelayan yang datang berasal dari beberapa dusun di Desa Patimban, diantaranya Dusun Genteng, Galian, serta Trumtum. Salah satu aspirasi yang disampaikan para nelayan diantaranya mengenai ganti rugi serta kompensasi yang masih belum jelas.
“Kami sudah melayangkan surat ke UPP Pamanukan. Bahkan tembusanya ke Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan, Pemprov, Pemda serta Camat,” ucap Rusdi di aula Desa Patimban, kemarin (7/11).
Baca Juga:Operasi SAR Lion Air Diperpanjang 3 HariDampak Operasi Zebra Lodaya, Samsat Subang Capai Target Tahunan
Namun sampai saat ini surat yang dilayangkan koperasi nelayan tersebut belum ada tanggapan. Ia sendiri bertanya-tanya mengenai nasib nelayan yang sampai saat ini masih belum ada perhatian. Padahal di laut sekitar perairan Patimban sudah ada aktivitas pembangunan pelabuhan Patimban.
“Apalagi ada nelayan yang dibilang jangan menangkap ikan disini, ini gimana,” ucap Rusdi.
Sementara itu Kanit Intelkam Polsek Pusakanagara, Ipda Darsono, yang mendampingi para nelayan di Patimban, siap membantu memfasilitasi para perwakilan nelayan untuk menyampaikan aspirasinya. Namun beliau terlebih dahulu meminta para nelayan membuat tuntutan atau aspirasi yang ingin disampaikan serta pada siapa aspirasi tersebut ingin disampaikan.
“Jadi jangan sampai melakukan demo, memberikan aspirasi, tapi salah alamat. Kalaupun ingin disampikan pada pihak perusahaan yang mungkin bisa difasilitasi silahkan, tapi perwakilan saja, nanti kita pertemukan dan ngobrol dengan mereka,” terang Ipda Darsono di hadapan para nelayan.
Hingga berita ini ditulis, perwakilan nelayan di Patimban yang berjumlah sekitar 5 orang tengah berdiskusi dengan pihak terkait, seperti perwakilan dari Kemenhub, perwakilan Konsorsium Perusahaan PP-WIKA serta aparat Polsek dan Koramil Pusakanagara. (ygi/din)