COMPRENG-Panitia Pilkades harap-harap cemas dengan belum cairnya anggaran Pilkades dari Pemda Subang. Namun sebagian memilih usaha lain, dengan menyewakan asset desa untuk menjaga kelancaran kegiatan pelaksanaan Pilkades.
Panitia Pilkades Jatimulya Compreng Aceng T Hidayat mengatakan, sejauh ini tahapan pelaksanaan terbilang masih lancar. Namun begitu, pihaknya juga mengalami permasalahan dalam anggaran.
“Anggaran Pilkades kita ini turun 10 % karena hak pilihnya berkurang,” ujar Aceng kepada Pasundan Ekspres.
Baca Juga:dr Ainul Yaqin MARS: Pencegahan Stunting Sejak Dini Harus Senantiasa Dilakukan MasyarakatRukaesih Penderita Tumor Butuh Bantuan Dermawan
Namun ternyata meski jumlah hak pilih menurun, kebutuhan dalam pelaksanaan Pilkades justru meningkat. Apalagi diantara kedua calon, telah ada kesepakatan untuk tidak memberikan sumbangan.
“Kalau di Jatimulya hanya mengandalkan APBDes, karena ada calon yang tidak ikut berpartisipasi (menyumbang) jadi disepaktilah hanya mengandalkan APBDes,” jelasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Desa Jatimulya Darta Ego juga mengungkapkan hal serupa, bahwa di Jatimulya pelaksanaan Pilkades saat ini hanya bertumpu pada APBDes.
“Anggaran dari pemda belum ada kabar jelas, semua desa juga sepertinya mengalami hal yang sama,” ungkapnya.
Pada akhirnya seluruh lembaga di Desa Jatimulya sepakat untuk menggunakan tanah asset desa berupa bengkok.
“Kita juga sama, satu-satunya jalan saat ini pakai asset desa, ada sekitar dua bahu yang disewakan,” jelas Darta ketika ditemui Pasundan Ekspres.
Ditempat lain, salah satu Cakades dari Desa Sukatani Kecamatan Compreng Sunaryo mengatakan, bahwa sampai saat ini ia tidak menerima informasi ataupun permintaan mengenai sumbangan untuk kegiatan operasional panitia Pilkades di Sukatani. “Sampai saat ini engga ada, kayanya disini engga ada,” singkatnya.(ygi/dan)