SUBANG-Waduk Sadawarna di Kecamatan Cobogo diprediksi akan segara memasuki tahap pembangunan pada tahun 2019 mendatang. Dalam waktu dekat, lahan warga akan segera dibebaskan.
Kepala BP4D Sumasna mengungkapkan, untuk pembebasan lahan pada tahap awal dari Desa Sadawarna kemudian berlanjut ke Desa Cibalandong. Setelah itu bergeser ke daerah lainnya seperti Indramayu. Dalam perencanaan, Waduk Sadawarna seluas 400 hektare.
“Menurut informasi yang kita terima, lahan untuk pembangunan Bendungan Sadawarna segera dibebaskan. Dimungkinkan pembangunan juga akan segera dilakukan, tentunya setelah semua lahan dibebaskan,” ungkap Sumasna, kemarin.
Baca Juga:Besok, Bupati Indramayu Menghadap MendagriKPK Telusuri Sumber Dana Suap Meikarta
Dengan adanya Waduk Sadawarna lanjutnya, Pemkab Subang bisa melakukan optimalisaisi lahan pertanian. Sawah tadah hujan bisa terairi juga bisa digunakan sebagai bahan baku air minum maupun industri.
“Selama ini PDAM Tirta Rangga Subang disupport air bakunya dari Perum Jasa Tirta, jika Waduk Sadawarna sudah selesai dibangun diharapkan nantinya mendapatkan support air baku dari bendungan juga,” tambahnya.
Pembenahan PDAM memang mendesak dilakukan. Sebab hingga saat ini masyarakat masih saja mengeluhkan kualitas air PDAM. Pelanggan PDAM, warga Soklat, Diky Nurahman (32) mengatakan, saat ini kualitas air PDAM masih kurang maksimal. Dirinya mendukung jika ada penambahan air dari bendungan. “Kami berharap pembangunan waduk segera dilakukan. Air dari bendungan bisa juga digunakan untuk PDAM agar lebih maksimal,” tandansya.
Menurutnya, saat musim kemaru debit air kurang tapi saat musim hujan terjadi keruh. “Jadi serba salah, musim kering kurang air, musim hujan air banyak cuma berubah menjadi keruh,” katanya.(ygo/man)