CIHAMPELAS – Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mengajak pihak swasta untuk berperan aktif dan berkontribusi dalam menanggulangi rumah tidak layak huni (Rutilahu) di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Hal ini mengingat masih banyak masyarakat KBB yang tinggal dalam rumah tidak layak huni.
“Hingga saat ini, ada sekitar 24 ribu rumah di KBB yang masuk kategori tidak layak huni. Sehingga dibutuhkan cara dan strategis khusus untuk menanggulanginya. Untuk menangani permasalahan ini, terus terang saya tidak bisa melakukannya sendiri dan mengandalkan APBD saja karena jumlah anggaran yang dibutuhkan tidaklah sedikit. Jadi dibutuhkan kontribusi positif dari seluruh elemen agar permasapahan ini bisa diselesaisan demi kesejahteraan masyarakat,” kata Aa Umbara saat melakukan kunjungan kerja “Bandung Barat Lumpaaat Ngariksa Lembur” ke Daerah di Cihampelas, Selasa (13/11).
Untuk itu, Ia menghimbau dan mengetuk hati nurani para pengusaha di KBB, untuk turut membantu dan berkontribusi. Sehingga diharapkan bisa meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat Bandung Barat melalui program bedah rumah yang kini tengah digalakan.
Baca Juga:RSUD Cikalongwetan Bisa Layani Pasien HIV/AIDSPerizinan di Jabar Bakal Serba Online
“Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dibutuhkan kerjasama dari seluruh pihak. Sementara ini bisa mempercepat program pembangunan pemerintah,” ucapnya.
Lebih lanjut Aa menjelaskan banyak celah yang bisa diberikan pihak swasta untuk program ini. Salah satunya program Corporate Social Reaponcibility (CSR) dari seluruh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada lingkungan sekitar.
“Saya yakin, jika CSR pihak swasta yang ada di Kab. Bandung Barat sebagian kecipnya diperuntukan program bedah rumah ini, maka 2 hingga 3 tahun kedepan dipastikan tidak ada lagi masyarakat yang tinggal didalam rumah yang tidak layak huni,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Perumahan Swadaya pada Dinas Permukiman dan Perumahan (Diskimrum) KBB, Oke Rahmat mengatakan Pemkab Bandung Barat akan segera menuntaskan 3500 rumah tidak layak huni pada tahun 2018 ini. Adapum sasaran perbaikan rutilahu itu hanya untuk masyarakat berpenghasilan rendah.
“Tahun ini, kita hanya memperbaiki 3500 rutilahu” kata Oke saat di hubungi, kemarin.
Adapun sejumlah rutilahu yang masih belum diperbaiki tersebar di 16 Kecamatan. Mulai dari wilayah seperti Lembang, Ngamprah, Cipatat, hingga Cililin dan Rongga di wilayah selatan.