CIKALONGWETAN-Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cikalongwetan Kabupaten Bandung Barat (KBB) kini bisa melayani pasien orang dengan kasus penyakit HIV/AIDS (ODHA). Pelayanan pasien ODHA bisa ditangani di klinik khusus yang sudah disiapkan berikut tenaga medis.
Direktur RSUD Cikalongwetan, Ridwan Abdullah Putra mengatakan khusus pasien ODHA ditangani di klinik khusus dengan nama Klinik Seruni. Saat ini, sudah ada tiga pasien yang tengah menjalani perawatan dan konsultasi.
“Kami berusa menjadi salah satu Rumah Sakit rujukan, salah satunya sudah bisa menangani khusus pasien HIV/AIDS yang bisa dilayani di Klinik Seruni,” kata Ridwan.
Baca Juga:Perizinan di Jabar Bakal Serba OnlineMenjaga Spirit Kepahlawan di Zaman Now
Dia menambahkan pelayanan terhadap pasien ODHA dilakukan secara rutin. Selain menjalani pemeriksaan dan pengobatan, pasien tersebut juga mendapatkan konsultasi kesehatan.
“Berbeda dengan pasien biasa, penanganan ODHA dilakukan di ruang isolasi serta pemantauan yang lebih intensif. Sebab, pasien ODHA juga harus minum obat secara rutin seumur hidup,” ungkapnya.
Sementara untuk penanganan pasien ODHA di RSUD Cikalongwetan bisa dilakukan oleh petugas medis yang ada. Karena, semua tenaga medis harus siap melayani pasien tersebut.
“Sebab, pasien ODHA juga membutuhkan pelayanan seperti pasien lainnya. Jadi, semua petugas medis harus siap,” ujarnya.
Selain melayani pasien ODHA, RSUD Cikalongwetan juga bisa melayani pasien dengan gangguan jiwa (ODGJ). Dengan demikian, penanganan ODGJ tak lagi terfokus di RSJ Provinsi Jawa Barat yang berada di Kecamatan Cisarua.
“Pasien ODGJ juga kini bisa dilayani di RSUD Cikalongwetan. Jadi sebaiknya pasien ODGJ bisa masuk ke RSUD ini sebelum masuk RSJ Cisarua,” ungkapnya.
Seperti diketahui, RSUD Cikalongwetan saat ini satu-satunya RSUD yang menerima pasien ODHA. Sementara dua rumah sakit lainnya, yakni RSUD Lembang dan RSUD Cililin belum membuka layanan tersebut.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan KBB menunjukkan, sejak 2011 hingga Juli 2018 tercatat 323 kasus HIV/AIDS. Dari jumlah itu, 25 di antaranya meninggal dunia termasuk 3 orang meninggal tahun ini.
Penderita AIDS didominasi laki-laki, yakni sebanyak 64% dan perempuan 36%. Sebagian besar masih berusia produktif antara 25-49 tahun. Bahkan, ada juga balita yang tertular HIV dari ibunya, yakni sekitar 3%. Berbeda dengan ODHA, data ODGJ sulit diperoleh. Soalnya, ODGJ di Bandung Barat datang silih berganti tanpa diketahui asal-usulnya.(sep/din)