SUBANG-Modus ilegal penyaluran TKI ke luar negeri terus dibongkar oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) dan Polres Subang. Terungkap pula pola rekrutmen para sponsor dan perusahan menjaring calon TKI.
Setiap agen sponsor menerima fee sebesar Rp5 juta setiap berhasil merekrut seorang TKI. Selain itu, para TKI yang sudah berhasil diberangkatkan ke luar negeri gajinya akan dipotong 30 persen selama 6 hingga 9 bulan. Tergantung negara tujuan pemberangkatan.
Kasi Bina Penta TKI Disnakertrans Indra Suparman mengatakan, saat ini perusahaan jasa tumbuh subur. Ada 200 PT jasa pemberangkatan TKI yang terdata, sponsor resmi 150 orang dan sponsor tidak resmi diperkirakan ada 150 orang. “Kebanyakan sponsor-sponsor tersebut tidak memiliki kantor karena hanya mencari dan merekrut para calon tenaga kerja dari Subang saja. Mengandalkan iming-iming gaji besar,” kata Indra.
Baca Juga:Disdikbud Akan Berikan Santunan ke Dalang Cilik DodoSambut Positif Hasil Survey, Bang Ara Optimis Jokowi Menang di Jabar
Menurutnya, para TKI di luar negeri rata-rata menerima gaji Rp7,5 juta/bulan. Memilih bekerja di berbagai negara seperti Malaysia, Hongkong, Taiwan dan lainnya. Jika dikalikan seluruh TKI maka pendapatan para TKI total Rp4,7 miliar/bulan. “Para TKI tersebut mengirimkan uang gajinya ke kampung halamannya untuk keluarganya. Bisa dibayangkan per bulan mereka meghasilkan uang miliaran masuk ke Subang,” kata Indra.
Kepala Cabang PT Samda Jati Mandiri yang beroparasi di Kecamatan Binong, Hardiyanto (45) mengungkapkan, pihaknya memiliki banyak sponsor atau agen yang merekrut calon TKI. Setiap sponsor diberi fee hingga Rp5 juta setiap berhasil merekrut TKI. Setiap bulan bisa memberangkatkan TKI ke luar negeri sekitar 30 orang. Sponsor diberikan fee rata-rata segitu,” ungkapnya.
Sementara itu salah satu sponsor berinsial JK (51) mengaku dirinya sudah 5 tahun menekuni kerja mencari warga Subang yang ingin menjadi TKI ke luar negeri. Ia mengaku sudah berhasil merekrut lebih dari 100 calon TKI. Hasilnya sudah berhasil membeli mobil, motor, rumah bahkan sawah. “Ya lumayanlah, gampang kerjanya tinggal bujuk warga yang mau jadi TKI dan bisa mendapat gaji besar,” kata JK. (ygo/man)