PURWAKARTA-Direktur Utama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI, M Arifin Purwakananta mengatakan, ada tiga strategi besar fundraising (penggalangan dana). Ketiganya adalah melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ), menggenjot ritel, dan pengelolaan CSR atau korporasi.
“Ketiga hal tersebut yang menjadi pokok pembahasan pada pelatihan fundraising zakat, infak, dan sedekah bersama para pegiat zakat, amil, dan komisioner Baznas Purwakarta,” kata Arifin kepada koran ini saat ditemui di Gedung Dakwah Purwakarta, Jalan Ahmad Yani, Keluarahan Cipaisan Purwakarta, akhir pekan lalu.
Pelatihan fundraising tersebut, sambungnya, juga membahas dasar-dasar, teknik, hingga simulasi dan workshop fundraising. “Banyak potensi yang harus digali. kita mendorong dasar- fundraising guna pembentukan karakter fundraiser sebagai syarat dasar keberhasilan fundraising,” ujarnya.
Baca Juga:Pemkab Segera Tetapkan Siaga BencanaIim Khawatir Tidak Ada Lagi Petani
Arifin juga mengingatkan, pemerintah daerah wajib membantu Baznas karena keberhasilan Baznas menggalang dana umat berpotensi untuk membantu kemakmuran Kabupaten Purwakarta itu sendiri. “Sehingga, semua langkah yang dibuat Baznas Purwakarta impact (dampak)nya langsung dirasakan masyarakat Purwakarta dan ini berdampak positif bagi Kabupaten Purwakarta,” ucapnya.
Misalnya, kata dia, dari sisi mengajak masyarakat untuk berzakat. “World Giving Index 2017 menyebutkan, Indonesia adalah negara paling dermawan sedunia. Pun halnya dengan Purwakarta, termasuk bagian dari kedermawanan nasional ini. Sehingga tidak terlalu muluk jika Baznas ikut mendorong kepedulian masyarakat untuk berzakat, infak, dan sedekah,” ujarnya.
Ada pun dukungan Pemda Purwakarta, sambung dia, dapat diwujudkan dengan membiayai kampanye Baznas, mendorong event-event terkait, termasuk mengajak ASN berzakat melalui Baznas.
“Tapi sesungguhnya Baznas Purwakarta adalah lembaga yang berjaring secara nasional. Karena itu, masyarakat lah yang sebenarnya wajib mendukung Baznas. Kalau masyarakat muslim yang jumlahnya 86 persen dapat mendukung gerakan Baznas, mereka lah sebenarnya pendukung yang paling kuat agar perzakatan dapat berjalan optimal,” kata dia.
Dijelaskannya, dukungan pemda sangat diharapkan tapi dukungan masyarakat lebih-lebih lagi sangat diharapkan. “Dan ini menjadi keyakinan kami sehingga Baznas terus berbenah memperbaiki diri, meningkatkan SDM, dan menguatkan sistem serta mendorong kampanye kepedulian masyarakat lebih aktif berzakat,” ujarnya.
Pihaknya meyakini, pengumpulan zakat, infak, sedekah sebesar Rp3 miliar per tahun masih sebagian dari potensi yang ada. “Zakat merupakan bagian dari kesalehan sosial masyarakat muslim. Pengumpulan zakat di Baznas dan gerakan zakat lainnya di bawah Baznas bisa menjadi tolok ukur kesalehan sosial di masyarakat. Kami berharap kesalehan sosial ini bisa naik mengimbangi kesslehan ritual yang sudah cukup tinggi di Purwakarta,” kata Arifin.