“Skema bisnis Rifara sendiri menggunakan sistem distributor. Yaitu dengan sistem pemesanan Platinum untuk tingkat provinsi, serta pemesanan Gold dan Silver untuk tingkat kabupaten. Dalam sebulan kita produksi dari seribu sampai dua ribu buah. Harganya sendiri variatif, dari Rp60 ribu sampai Rp90 ribu,” paparnya.
Ia menambahkan, nama atau merk Rifara terinspiasi dari gabungan nama singkatan dari ketiga anaknya, yaitu Rizky, Fauzan dan Rafa. Menurut Utisah, bisnis hijab anak-anak ini tidak hanya sekedar bisnis untuk sekedar mencari keuntungan. Melainkan lebih kepada “kreativitas” untuk mengajarkan anak-anak agar terbiasa berhijab dari sejak kecil.
“Kita tidak hanya ingin jual jilbab, tapi lebih kepada kreativitas untuk mengajarkan si kecil berhijab sejak dini. Makanya kita terus kembangkan dan ganti-ganti topping produknya dari mulai buah-buahan, kue, angka, huruf, huruf hijaiyah, boneka profesi sampai dengan boneka muslimah,” papar Utisah.
Baca Juga:Dirut PT AAI: Kami Ikuti Keputusan MA, PT HBSP yang Kelola LimbahSelamat Trans Buka Trayek Karawang-Bandung
Disinggung bagaimana caranya menjadi distributor Rifara, perempuan pemenang “Inspiring Womanpreneur Competition WPC” yang digelar Womanpreneur Community di Jakarta pada 2014 ini kembali menuturkan, bagi setiap distributor yang order Rp100 juta mendapatkan diskon 50 persen (Platinum). Orde Rp50 juta diskon 40 persen (Gold), serta order Rp6 juta diskon 30 persen (Silver).
“Inovasi selanjutnya kita ingin main di produk gamis anak. Untuk gamis ini sebenarnya kita sudah mulai produksi. Harganya Rp140 ribu sampai Rp190 ribu. Tapi karena ini masih baru, untuk produksi dalam jumlah banyak kita masih keteteran. Karena kita masih fokus di hijab sebenarnya,” kata Utisah. (use/din)