PURWAKARTA– Kepala Dinas Pendidikan Purwakarta Pecat pelajar yang diduga melakukan Asusila, keputusan itu ditegaskan usai polisi menggelandang pelaku yang diduga masih berstatus pelajar di salah satu sekolah negri di Purwakarta.
Pemecatan tersebut dikatakan Purwanto Kadisdik Purwakarta, usai memanggil kepala sekolah terkait. Dan dari keterangan pihak sekolah dan kepolisian putusan tersebut dikeluarkannya.
“Jelasnya kasus ini kita kedepankan azas praduga tak bersalah. Untuk itu kita masih menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian. Apalagi diduga pelaku ini kan masih anak anak, harus ada penangnan ekstra hati hati, ” ujar Purwanto ditemui dikediamnya di kel Munjul jln ipik ganda manah Purwakarta kemarin (20/11).
Baca Juga:Dugaan Penyelewengan Dana Desa Jatimulya Dilaporkan ke KejariPro-Kontra Orang Gila Boleh Mencoblos, Begini Logika Hukum Menurut KIPP
Selain mengedepankan praduga tak bersalah, Purwanto juga meminta bahwa semua pihak memahami bahwa lingkungan sekolah bukan segala galanya yang harus mempertanggung jawabkan bagaimana mendidik generasi muda khususnya pelajar menjadi generasi berkwalitas.
“Ada peran orang tua, lingkungan, adat istiadat dan budaya yang harus dibangun oleh lingkungan atau masyarakat itu sendiri, dan untuk siswa yang memang terlibat dalam kasus ini, kami juga memfasilitasi untuk melanjutkan sekolahnya usai mereka mempertanggung jawabkan semua, ” lanjutnya.
Diwawancara terpisah, ketua PGRI Purwakarta Rasmita, menanggapi kasus asusila yang melibatkan pelajar mengaku prihatin dan berharap kasus tersebut bisa selesai dengan baik.
“Ada Perbup 69 tahun 2015 sudah demikian jelas peran dan langkah kongkrit yang harus dilakukan oleh stickholther dalam membentuk karakter siswa yang cakap, cerdas, trampil, tangguh, dan berahlak mulia.
Dan saya harap ini ditegakan kembali, ” ujar Rasmita.
Selebihnya, Dinas pendidikan harus lebih fokus terhadap implementasi perbup tentang Pendidikan berkarakter.
” Ya sangat prihatin kalau masih ada perilaku pelajar demikian. Tantangan bagi steackholther pendidikan. Karena tanggung jawab pemikiran itu, pemerintah, orang tua dan masyarakat, Orang tua dan masyarakat juga punya pengaruh besar terhadap pendidikan anak. Sekolah juga harus lebih fokus terhadap asfek mendidiknya bukan hanya mengajar dan melatih saja. Membentuk karakter siswa itu perlu kontribusi dari semua dengan sikap yang edukatif,”tutupnya. (mas/man)