“Nah, dengan adanya pemanfaatan (tanaman kopi) di bawah tegakan hutan ini, diharapkan hutannya lestari, kemudian masyarakat juga mendapat manfaat ekonomi dari bisnis kopi yang sekarang ini sedang menggeliat. Dari tahun ke tahun permintaan kopi ini senantiasa meningkat, karena banyak negara yang sekarang ini generasi muda dan tuanya mulai menikmati kebiasaan untuk minum kopi,” tuturnya.
General Manager Wisata Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat-Banten, Wismo Tri Kancono menyebutkan, saat ini ada sekitar 30.000 hektare luas hutan di Jabar dan Banten yang terdapat tanaman kopi. Hingga tahun 2023, Perhutani Divre Jabar-Banten menargetkan perluasan tanaman kopi hingga 100.000 hektare.
“Soalnya, kopi ini memiliki dampak luar biasa. Pertama dari sisi lingkungan, sekarang tanaman kopi sudah diakui sebagai salah satu tanaman konservasi. Jadi, mempercepat proses pemulihan lahan. Yang kedua, dari sisi sosial ekonomi. Dengan permintaan yang tinggi, otomatis berlaku hukum ekonomi. Masyarakat (petani kopi) ikut meningkat kesejahteraannya,” katanya.(eko/din)