Menggeluti sebuah usaha perlu keuletan, kesabaran serta pengorban waktu dan tenaga yang tak kenal lelah.
Hingga akhirnya usaha itu berhasil dan menjadi sebuah mata pencaharian yang cukup menjanjikan
LAPORAN: Yogi Miftahul Fahmi – Subang
Dalam menjalani usaha bisnis, ada kalanya seseorang jatuh bangun dalam merintisnya. Siapa sangka setelah menjadi penggembala kerbau, Cartim pengusaha asal Citrajaya Binong kini sukses menjadi peternek bebek.
Saat ditemui Pasundan Ekspres, ia bercerita bahwa sejak muda dirinya sudah tertarik dengan ternak bebek, namun sebelumnya sempat menjadi pengembala kerbau hingga akhirnya tertarik menggeluti ternak bebek, hingga kini.
Baca Juga:Ratusan Warga Bersihkan Sungai dari SampahPeran Perempuan dalam Dunia Politik
“Warga Desa Citrajaya selain bertani umumnya menggeluti ternak bebek, hingga menjadi mata pencaharian pokok. Tapi dulu saya sempet menggembala kerbau juga,” jelas Cartim.
Ia mengungkapkan sekitar tahun 60an, awal dirinya belajar ternak bebek dari H. Soleh peternak bebek asal Desa Kihiyang Kecamatan Binong. Setelah belajar Cartim berusaha berternak bebek dirumahnya juga menetaskan telur bebek dirumahnya. “Awalnya 2 ekor bebek yang sudah bertelur. Hingga akhirnya diberi modal oleh orang tuanya 50 ekor,” jelasnya.
saat itu harga telur bebek sekitar Rp 25 (dua puluh lima perak) sedangkan harga bebeknya sekitar Rp 75 hingga Rp 100 (tujuh puluh lima/seratus perak).
”Dulu harganya masih sekitar 25 perak telurnya, terus semua butuh perjuangan, ada kalanya tidak bertelur karena kurang pakan. Banyak atau sedikit yang bertelur, bebek itu tergantung dari pakan, terutama pakan alami di area pesawahan/ pengangonan,” ungkapnya.
Cartim melanjutkan kondisi bertelurnya bebek sendiri, dipengaruhi oleh asupan pakan yang cukup,dan diberikan dalam batas normal ditambah keong sawah. Menurutnya dari 1000 ekor bebek, setiap hari bisa bertelur hingga 800 butir/setiap pagi hari.
Dengan kondisi itu sangat menguntungkan peternak, bahkan bisa menjual 3000 butir telur/5 hari. saat ini harga telur dikisaran Rp 1.700/butir. Jika dihitung rata-rata setiap hari bebek yang bertelur sekitar 600 butir, dikalikan harga telur Rp 1.700, uang Rp 1 juta sudah bisa dikantongi.
“Jadi akan ketahuan setiap pagi hari, kalau yang bertelur banyak, berarti asupan pakan cukup. Kalau telurnya sedikit berarti pakan alami mulai berkurang,” katanya.