Di Jawa Barat, kebijakan pengangkatan pada sukarelawan penyuluh KB yang dinamakan Tim Penggerak Desa/Kelurahan sudah dimulai sejak tahu. 2010, dan ini menjadi percontohan kebijakan KKBPK ditingkat nasional.
“Keberadaan Tenaga Lini Lapangan (Penyuluh KB, Tenaga Penggerak Desa/Keluarahan, Pos KB, dan Sub KB) menjadi sangat penting. Mereka adalah garda terdepan program KKBPK di lapangan yang berpotensi besar untuk menggerakkan masyarakat,” jelas Teguh.
Tepat seminggu lalu, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Kantor Staf Kepresidenan RI telah mendeklarasikan cegah stunting di Jawa Barat yang bertajuk Jabar Zero Stunting.
Baca Juga:Birokrat Berintegritas, Pendidikan BerkualitasNelayan Patimban Butuh Perahu Besar
Dalam hal ini, peran Ayah sebagai orangtua sekaligus kepala keluarga sangatlah besar. Ayah berperan sentral dalam keluarga melalui pemenuhan delapan fungsi keluarga, yaitu fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta, perlindungan, reproduksi, sosialisai dan pendidikan, ekomoni, serta pelestarian lingkungan.
Jika semua ayah di Jawa Barat semakin menyadari tanggungjawabnya sebagai kepala keluarga dan menyadari perannya sebagai orang tua untuk terlibat secara penuh dalam proses pengasuhan pada anak-anak sejak dini maka anak-anak Indonesia akan tumbuh menjadi anak yang bertaqwa, sehat, cerdas, ceria, mandiri, dan kreatif.(dbs/din)