Sampai akhir tahun lalu sudah tercatat 2.200 perkawinan-sejenis di Taiwan. Yang terbanyak sesama wanita: 1.700 pasang. Yang sesama laki-laki 500 pasang.
Semua itu berkat ‘jasa’ Chi Chia-wei. Yang kini berumur 60 tahun. Yang badannya tetap kurus kering itu.
Sejak umur 29 tahun Chia-wei terus berjuang. Ialah yang pertama mengaku secara terbuka: sebagai gay. Ia adakan konferensi pers: untuk menggalang pertolongan pada penderita HIV/AIDS di Taiwan.
Baca Juga:Tekan Peredaran Narkoba Gelar ToT, Cetak Penyuluh Pencegahan NarkobaEkopontren Mandiri JM Bangun Ekonomi Pesantren Mandiri
Pada umur 30 tahun Chia-wei mendatangi notaris. Minta perkawinan-sejenisnya disahkan. Ia tidak mau ke catatan sipil: pasti ditolak.
Notaris ternyata menolaknya juga. Lalu ia ke DPR. Ditolak.
Chia-wei sempat ditangkap polisi. Dituduh terlibat perampokan. Dijatuhi hukuman 5 tahun. Ia menolak tuduhan itu. Dengan terus mengajukan bukti. Akhirnya pengadilan tinggi membebaskannya: setelah terlanjur menjalani hukumannya lebih dari lima bulan.
Akhirnya Chia-wei ke mahkamah konstitusi itu: diterima.
Tapi hasil referendum Sabtu lalu jelas: menolak.
Menarik sekali: Putusan MK berlawanan dengan hasil referendum.
Itu bisa saja menjadi tipping point: krisis konstitusi.(dahlan iskan)