SUBANG-Ketua DPC Partai Bulan Bintang (PBB) Kabupaten Subang Rahman Hadi S.Kom menyatakan, langkah Ketua Umum PBB, Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, SH., M.Sc (YIM) merupakan langkah yang cukup strategis.
“Beliau memutuskan langkah yang menurutnya paling lunak. Namun paling strategis. Beliau tidak menjadi bagian dari timses Jokowi-Ma’ruf, tetapi juga tidak memilih bermusuhan dengan mereka. Beliau memilih bertindak sebagai lawyer profesional saja,” tulis Rahman.
Menurutnya, kebanyakan pengamat mengartikan menjadi lawyer berarti mendukung. Padahal memiliki arti berbeda.
Baca Juga:Dekat Di Mata Seperti Beda BenuaAnne: Waspada dan Siaga Bencana
“YIM pernah menjadi lawyer orang PKI. Apakah YIM mendukung PKI? Kan tidak sama sekali. YIM jadi lawyer Golkar, PPP, Hanura OSO, apakah YIM secara politik mendukung ketiga partai itu? Tidak. Beliau tetap saja seorang pribadi yang punya prinsip-prinsip kuat dan Ketum PBB. Kenapa orang PKI, Golkar, PPP dan Hanura itu memilih beliau jadi lawyer mereka,?” tambahnya.
Selain itu, Rahman menambahkan, kepercayaan itu sangat mahal di tengah masyarakat yang mudah sekali manusianya jadi pengkhianat.
“Banyak orang percaya sama YIM, pak Harto percaya, pak Habibie percaya, pak SBY percaya, pak JK juga percaya. Banyak konglomerat percaya sama YIM. Ketika diberi kepercayaan beliau pegang teguh amanah tersebut. HTI juga percaya sama YIM walau YIM bukan pendukung HTI. Pendapat YIM tentang khilafat malah berseberangan dengan HTI,” jelasnya.
Rahman menuturkan, dalam konteks itulah beliau menerima tawaran menjadi lawyer Jokowi. PBB tidak dilibatkan. Itu permintaan YIM ke Jokowi dan beliau setuju.
“Bukan YIM tidak perduli atau mau menghancurkan PBB. Justru beliau mau ngangkat PBB. Di sini ada kartu-kartu yang beliau mainkan, YIM ingin menembus angka 4 persen bagi kepentingan PBB. YIM tidak bisa buka secara detail ke kita dan ke publik, kartu apa yang sedang YIM mainkan. Yakinlah YIM tidak ingin bunuh diri ungkapkan langkah strategis dan taktis yang YIM tempuh. Itu saja. Saya yakin waktu akan membuktikannya,” tandas Rahman.
Menurutnya lagi, banyak orang terlalu memandang remeh YIM seolah YIM jadi ‘cebong’ pendukung Jokowi. Sudah lama Yusril malang melintang di dunia politik.