SUBANG-Prihatin dengan lingkungan dan perekonomian perempuan, anggota DPRD Fraksi PKS Evi Nur’afiah akan terus berupaya maksimalkan bank sampah. Dirinya juga prihatin banyak masyarakat yang terjerat bank emok atau rentenir.
Evi yang kini kembali maju sebagai calon anggota legislatif di Dapil 1 itu sering menerima keluhan dari masyarakat. Bersama masyarakat Evi sudah membangn badan usaha bank sampah sejak 5 tahun yang lalu dan diresmikan pada Agustus 2018 lalu.
Diharapkan bank sampah itu akan menjadi solusi agar tidak terjerat rentenir. “Sampai saat ini mempunyai anggota sebanyak 27 orang. Akan saya maksimalkan, prihatin soalnya ya kalo melihat sampah di mana-mana,” ujarnya.
Baca Juga:HUT Korpri ke-47, Momentum untuk Terus Tingkatkan KinerjaIsentif Guru Honorer jadi Rp1,5 Juta
Melalui bank sampah, diharapkan dapat mendorong terbangunnya lingkungan yang sehat dan memajukan perekonomian ibu rumah tangga. Sehingga bisa terhindar dari jeratan bank emok. Evi mengimbau kepada masyarakat agar bisa memanfaatkan sampah dengan cara memilah sampah organik dan sampah anorganik.
Nantinya dikelola oleh lingkungan setempat yang bisa berkerjasama dengan bank sampah untuk dijual. “Masyarakat bisa menjual sampahnya tentunya setelah dilakukan pemilahan. Nanti kami bekerja sama dengan lingkungan setempat seperti RT dan RW untuk membeli sampah tersebut,” kata Evi.
Selain itu, dirinya akan meggulirkan program simpan pinjam dengan metode masyarakat bisa menjadi anggota koperasi. Masyarakat bisa meminjam uang dan untuk membayar pinjamannya hanya cukup dengan membawa sampah yang sudah dipilah ke koperasi bank sampah.
“Dengan cara ini saya pikir bisa meminimaliir maraknya bank emok yang saat ini sedang dikeluhkan oleh masyarakat,” tandasnya.
Evi bersama pengurus bank sampah sejauh ini pihaknya hanya mengakomodir pemulung-pemulung yang datang untuk menjual bank sampah. “Sementara kita akomodir pemulung sampah dulu, namun dalam waktu dekat program ini akan megena ke seluruh lapisan masyarakat untuk peningkatan dan pemberdayaan ekonominya,” kata Evi.
Sementara itu Kepala UPT TPA Panembong Yaya Sunarya saat dihubungi mengatakan, TPA panembong saat ini sudah over kapasitas dengan banyaknya sampah yang masuk. Jika kondisi tersebut dibiarkan akan berdanmpak fatal. “Bisa jadi sampah-sampah yang tidak tertampung akan keluar zona TPA. Sekarang sudah overload,” ungkapnya.(ygo/man)