Oleh: Farhan Fachrurrozi
*) Mahasiswa Ilmu Politik UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Insiden pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid memicu amarah sebagian besar umat muslim di Indonesia. Aksi dengan jumlah ribuan orang untuk membela kalimat tauhid pun diselenggarakan di berbagai daerah.
Bahkan, bendera bertuliskan kalimat tauhid pun sempat dikibarkan di DPRD Poso beberapa waktu lalu dan hal ini membuat Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan RI, Wiranto membe-rikan pernyataan bahwa tindakan itu adalah tindakan yang melecehkan Pancasila.
Menurut Wiranto, pengibaran bendera tauhid tersebut merupakan tindakan menduakan bendera merah putih. Wiranto juga mengatakan bahwa pengibar bendera tauhid telah menyebarkan paham-paham anti Pancasila dan dengan hal itu, dirinya meminta pihak pengibar bendera tauhid untuk angkat kaki dari Indonesia.
Baca Juga:Penempatan PNS Cimahi Tak Sesuai KualifikasiKades Cikahuripan Sambut Baik Program Desa Mart
Menurutnya, tak ada tempat di Indonesia bagi para penganut ideologi anti Pancasila, ia menyarankan untuk mengibarkan bendera itu di tempat yang lebih toleransi. Wiranto juga menilai bahwa tindakan-tindakan itu akan mengancam kedaulatan NKRI dan Pancasila juga menurutnya tak bisa dipisahkan dari NKRI sehingga keduanya sama-sama harga mati untuk dibela. Disisi lain, massa Aksi Bela Tauhid justru menuntut Wiranto untuk segera bertaubat.
Anggota Dewan Pembina Front Pembela Islam (FPI), Habib Muchsin Alatas menerangkan bahwa Wiranto harus bertaubat karena pernyataannya selama ini yang menunjukkan bahwa dirinya anti terhadap kalimat tauhid.
Menurut Habib Muchsin Alatas, kalimat tauhid yang tertulis di bendera yang dibakar anggota Banser justru sejalan dengan sila pertama Pancasila yakni Ketuhanan yang Maha Esa. Maka cari tempat lain selain bumi Allah. Anda adalah purnawirawan TNI. Masih memegang sapta marga. Salah satu sapta marga adalah Ketuhanan Yang Maha Esa. Berarti kalah Anda anti kalimat tauhid sama saja berkhianat,” ungkapnya.
Dari dua pendapat diatas, kita bisa menyimpulkan dengan pikiran yang jernih terkait insiden pembakaran bendera tauhid tersebut. Sebagai umat muslim, tak mungkin kita anti dengan kalimat tauhid dimana seluruh umat muslim di dunia menjadikan kalimat tersebut sebagai pedoman hidup.
Ini bukan soal di dunia saja, tapi kalimat itulah yang akan menyelamatkan kita di kehidupan setelah dunia yaitu akhirat.