Soal perkataan orang yang menilai bahwa bendera berkalimat tauhid itu adalah bendera organisasi HTI pun telah dibantah oleh fakta sejarah yang mengatakan bendera itu justru merupakan bendera Rasulullah SAW.
Ideologi yang berdasarkan syariat Islam akan membawa kebaikan pada seluruh alam bukan hanya Indonesia saja. Islam bukan hanya mengatur tentang tata cara ibadah, tetapi Islam juga diturunkan untuk mengatur seluruh aspek dalam kehidupan dunia termasuk urusan negara.
Hal tersebut telah terbukti pada masa Daulah Islamiyyah yang berdiri sepanjang 1.300 tahun lamanya yang bahkan dalam sejarah peradaban manusia belum pernah ada sistem kehidupan yang mampu bertahan dalam waktu selama itu.
Baca Juga:Penempatan PNS Cimahi Tak Sesuai KualifikasiKades Cikahuripan Sambut Baik Program Desa Mart
Pada bidang kesehatan misalnya, Rumah Sakit tidak akan memungut biaya sepeser pun terhadap pasiennya dan pasien tetap dirawat hingga sembuh. Semua diperlakukan sama, tidak ada kelas 1, kelas 2 atau kelas 3 seperti yang ada pada sistem saat ini. Semua pelayanan yang dilakukan demi meraih ridha Allah SWT semata.
Begitu juga pada bidang pendidikan dimana hal ini merupakan salah satu kebutuhan dasar yang juga dibebankan pada negara bukan kepada rakyatnya. Bukan hanya soal biaya yang gratis, pada masa Daulah Islam juga menyediakan infrastruktur serta fasilitas yang memadai untuk mendukung kegiatan pendidikan warganya seperti laboratorium, perpustakaan, buku-buku pelajaran, dll.
Dua hal diatas merupakan contoh kecil dari baiknya sistem yang ada di Daulah Islam. Hal ini didasari oleh sabda Nabi saw:
Imam itu adalah pemimpin dan ia akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya (HR al-Bukhari).
Atas dasar inilah Daulah Islam menjamin setiap warganya dalam pemenuhan kebutuhan dasar tersebut dengan mudah. Lalu coba bandingkan dengan keadaan yang ada pada masa kini dimana sistem demokrasi yang diterapkan di Indonesia justru sangat tak berpihak kepada rakyat.
Seperti yang baru-baru ini viral tentang seorang gadis bernama Ida Ayu Riski Susilowati yang terpaksa berjualan cilok di sekolahnya demi mencari uang untuk makan dan bayar sekolah bagi dirinya dan sang adik.
Selain itu, seorang perempuan bernama Fitri Maya Wulandari yang hanya bisa pasrah tergolek di kasur tipis rumahnya karena tak memiliki biaya untuk berobat ke Rumah Sakit. Bahkan, anaknya yang bersekolah pun terpaksa berhenti supaya bisa merawat sang ibunda di rumah.