PUSAKANAGARA- Puluhan warga Desa Pusakaratu datangi titik 0 pembangunan akses jalan Patimban. Mereka datang untuk menyuarakan aspirasi dampak dari adanya pembangunan yang dikeluhkan warga.
Seperti diketahui pertengahan Oktober lalu, saat dilakukan tes pile pemasangan tiang pancang, sekitar 57 rumah warga di Dusun Ciawitali RT19/RW04 Desa Pusakaratu mengalami retak-retak. Di antaranya 4 tembok rumah warga juga runtuh.
Hal itu terjadi akibat besarnya getaran yang dihasilkan akibat pemasangan tiang pancang.
Baca Juga:Jelang Pilpres 2019, Orang Gangguan Jiwa Akan Punya KTPBersama Polri, Santri Deklarasikan Pemilu Damai 2019
Setelah, hampir 1 bulan setengah pasca itu proses perbaikan rumah wargapun masih belum tuntas, akibatnya warga menuntut untuk segera dilakukan tindakan. Meskipun telah dilakulan beberapa kali mediasi antara kontraktor, warga serta pemerintah desa. Namun masih belum ada hasil.
Koordinator Aksi Tarlam mengatakan warga meminta PT Shimizu untuk segera menanggapi tuntutan warga. Selain itu, warga juga berharap ada solusi mengenai permasalahan seperti polusi udara serta kebisingan dari dampak pembangunan akses jalan.
“Kami ini datang tidak menuntut banyak hal, hanya minta rumah-rumah yang retak dan runtuh diperbaiki,” kata Tarlam.
Setelah melakukan aksi damai sekitar satu jam, saat ini beberapa perwakilan masyarakat serta pemerintah desa Pusakaratu sedang melakukan mediasi dengan kontraktor dari PT Shimizu, PT PP serta Kementrian PUPR. (ygi/man)