Lalu, H Hermansyah salah satu tokoh Pantura juga mengaku prihatin dengan kondisi rumah warga yang retak yang hampir 2 bulan ini belum ada penyelesaian. Ia sendiri menuntut pihak kontraktor untuk tidak menganggap spele, hanya karena segelintir masyarakat saja yang datang.
“Saya lihat ini di medsos sudah lama, tapi sampai sekarang saya lihat belum selesai juga. Ini warga yang terdampak toh loh, jangan dispelekan,” ungkap Hermansyah.
Menanggapi aksi ini sesuai saran dari Kapolsek Pusakanagara Kompol Undang Sudrajat SH,PPK Kementrian PUPR, Kontraktor PT Shimizu, PT PP, Pemerintah Desa Pusakaratu serta masyarakat langsung menggelar mediasi.
untuk mencari jalan penyelesaian. Masyarakat menuntut akan datang lagi dengan massa lebih banyak, jika masih belum ada penyelesaian. Selain itu masyarakat juga menuntut untuk penghentian aktivitas sementara, bila masih belum ditemukan titik temu. (ygi/dan)