Bagi Prabowo, diundang ke acara yang dihadiri jutaan umat Muslim itu merupakan kebanggaan tersendiri terlebih mereka yang hadir menurut Prabowo bersikap tertib dan damai.
“Ini kehormatan bagi saya, kebanggaan bagi saya, saya bangga melihat jutaan rakyat Indonesia, jutaan umat Islam, jutaan tapi damai, tertib, tadi saya datang dari Kebayoran, saya lihat keluarga-keluarga jalan dengan tertib, menggendong anaknya, tertib, damai, luar biasa, saya bangga hari ini, saya bangga sebagai anak Indonesia, dan saya bangga sebagai Muslim di Indonesia. Muslim kita adalah yang damai,” katanya.
Ia juga mengaku bangga karena pada kesempatan tersebut tidak hanya umat Islam saja yang turut hadir tetapi juga agama lain, suku dan ras yang beragam dari seluruh Tanah Air.
Baca Juga:Cikal Bakal Sisingaan Khas Subang Terus DipopulerkanSubang Creative Centre Mulai Dibangun Awal 2019
“Hari ini kita dihadiri oleh kawan-kawan dari agama lain dari suku lain dari ras macam-macam. Kita bangga karena Islam di Indonesia adalah Islam yang mempersatukan dan bersatu dan akan menjaga perdamaian dan kedamaian semuanya,” katanya.
“Takbir! Takbir! Takbir! Merdeka! Merdeka! Merdeka!” Setelah menyampaikan pidato singkatnya, ia pun berpelukan dengan para panitia dan tokoh politik yang mendampinginya.
Sementara Imam Besar Front Pembela Islam, Rizieq Shihab memberi pernyataan tegas dalam reuni akbar 212. Dalam teleconference-nya kepada umat yang memadati Monumen Nasional (Monas), Rizieq menegaskan umat Islam tak boleh memilih calon presiden dan calon anggota legislatif dari partai yang melindungi penista agama.
“Tak ada sedikit pun keraguan, bahwasannya pilpres dan pileg kita haram memilih orang dari partai pendukung penista agama. Anti mendukung partai yang anti-syariat dan pura-pura mengusung Pancasila dan anti-kebhinekaan. Mereka justru tak bisa toleransi menerima perbedaan yang ada di umat Islam,” kata Rizieq.
Selain itu, ia juga menyinggung tentang adanya budaya kebohongan yang dilakukan negara dan dipertontonan secara telanjang kepada rakyat. Ia melanjutkan, banyak fitnah yang disudutkan kepada orang-orang yang mengkritik pemerintah.
Sementara Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid ikut hadir dalam acara reuni akbar 212 mengatakan, setiap orang yang hadir dalam acara itu tentu punya sikap politik.