“Di sini kita perlu gedung yang bisa mewadahi sanggar, bisa juga wadah berdialog, diskusi atau design-design. Sekarang dunia kreatif itu lagi jadi sorotan utama, Tapi disini fasilitasnya belum ada,” ucap Adit.
Menurutnya, adanya sebuah gerakan itu berawal dari sentra atau sebuah tempat dalam hal ini tempat anak muda untuk berkarya. Selain itu adanya Gedung Kreatif juga bisa menjadi sarana pengembangan dan wadah masyarakarat Pantura Subang.
“Pasti nanti bakal ngomongin kreativitas dan memunculkan kreativitas, jadi nanti Pantura itu agar tidak monoton, tidak terkenal hal-hal jeleknya saja atau terkenal keras, kita ingin merubah konsep yg keras itu dengan kreativitas,” jelas Adit yang saat ini terdaftar di Unsika Karawang.
Baca Juga:Banyak Warga Subang Terinfeksi Virus HIV/AIDS, Penanggulangan Harus Lebih SeriusMinggat Kunci Sukses Nasir
Ada temen yang pernah membuat gravitiy di bawah jembatan layang malah kena marah aparat, padahalkan salah satu seni kreativitas juga itu” ungkapnya.
Sementara itu pemuda lain, Tedi Sonjaya juga sepakat untuk mendorong pembangunan gedung kreatif di Pantura. Sebab adanya gedung kretif di pantura bisa membuat pemuda dan pemudi pantura bisa mengeksplore jiwa kreatif dan berkarya.
“Kita bisa mengubah image pantura yang dikenal keras, Bisa membangkitkan nama pantura, pantura punya bakat dan punya kreativitas kita hanya kekuranga wadah,” jelasnya.
Para pemuda yang tergabung dalam Pemuda Pantura juga sudah membuat konsep dalam mengawal isu pembangunan Gedung Kreatif ini. Melalui survey dan poling media sosial serta juga akan berusaha meyampaikan langsung pada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
“Sekarang banyak kan aplikasi atau media yang bisa buat poling gitu jadi biar kita juga punya data jelas alasannya apa ingin bangun gedung kreatif di Pantura, terus juga mau menyampaikan langsung lewat acara Ngopi, Pak Gubernur kan tiap hari minggu punya acara khusus,” jelasnya. (ygi/ygo/man)