Dia menyebutkan, terdapat empat nama peneliti astronomu yang diabadikan sebagai nama asteroid. Mereka adalah Bambang Hidayat, Moedji Raharto, Taufiq Hidayat, dan Premana W Premadi. Seperti Nana, ketiga nama yang disebutkan lebih dulu juga pernah menjadi Kepala Observatorium Bosscha. Jadi, simpul dia, kontribusi Observatorium Bosscha bukan hanya terlihat dari sisi kuantitas pengamatan, tetapi juga kualitasnya.
“Sebagai catatan penting, kualitas langit yang baik, bersih dari polusi udara dan pulusi cahaya, diperlukan bukan hanya untuk astronomi, melainkan pula secara lebih luas untuk kualitas hidup umat manusia, keanekaragaman hayati, dan keseimbangan ekosistem, yang merupakan bagian amat penting dari pembangunan berkelanjutan, terutama di Indonesia,” tukasnya.(eko/din)