Selama ini program sabuk pantai dengan pembangunan turab yang memakan biaya yang cukup mahal merupakan program pemerintah. Namun alternatif lainnya yaitu berupa pengembangan program ekowisata mangrove di dusun Pasir Putih, Desa Sukajaya menjadi bagian yang berkontribusi terhadap penyelesaian masalah abrasi ini. Berawal dari inisiasi masyarakat setempat melalui kelompok kerja pemberdayaan masyarakat pesisir (KKPMP) bekerjasama dengan Dinas Kelautan Perikanan Kab. Karawang melalui Program Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove serta dukungan dari PT.PHE ONWJ melalui program unggulan pemberdyaan masyarakat.
Sejak program kemitraan ini berjalan, telah menghasilkan perubahan yang sangat signifikan bagi ekosistem pesisir dan perubahan perilaku masyarakat setempat. Cakupan lahan mangrove seluas 20 Ha ini telah ditumbuhi lebih dari 96 Ribu lebih mangrove. “Penunjang fasilitas edukasi menjadi bagian penting dalam program ini, telah dibangun jalan trekking lebih dari 200 meter, sarana air bersih dan saung pertemuan.,” katanya.
Ia menambahkan, keberadaan program ini memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan, jumlah pengunjung yang meningkat terutama di hari libur menjadi gambaran bahwa ke depannya akan menjadi destinasi wisata pesisir di Karawang.
Baca Juga:Direktur RSUD Lembang Dinonaktifkan, Terkait Dugaan Penggelapan Dana BPJSKomplek Perkantoran Pemkab Rawan Curanmor
Peran PHE ONWJ dan Dinas kelautan kab.Karawang memiliki tujuan yang sama yaitu menciptakan kawasan pesisir yang berkelanjutan lingkungan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. “Sebagai pusat pendidikan lingkungan bagi seluruh sekolah dan warga karawang sehingga paham untuk berpartisipasi dalam perbaikan lingkungan di sekitar kita,” katanya. (use/din)