COMPRENG-Ajang Pilkades Serentak selalu memberikan serba-serbi yang menarik. Di Desa Mekarjaya Kecamatan Compreng, warga Dusun Sukaresmi secara berduyun-duyun berjalan kaki menuju TPS yang dipusatkan di Halaman Kantor Desa Mekarjaya. Bahkan rata-rata yang berjalan kaki merupakan orang tua dengan umur diatas 50 tahun.
Rusja Warga Dusun Sukaresmi RT04/RW020 mengatakan bahwa ada sekitar 1000 orang yang berjalan bersama menuju TPS yang jaraknya berkisar 2-3 KM.
“Kita jalan bersama-sama waga RT 1-4 ke sini, kita sebagai warga negara ingin melaksanakan kewajiban memilih,” jelas Rusja.
Baca Juga:Anne: Pastikan PPPK Digaji APBNRois Syuriah: Nomor 1 Harus Menang
Ia mengaku berjalan kali sejauh itu bukan merupakan masalah. Esensinya menurut Rusja adalah semangat warga yang ingin memilih pemimpin baik di desanya.
“Yang pakai motor ada, yang naik mobil ada, kita juga tidak masalah dengan jalan kaki. ini kesadaran kita dan semangat kita demi memilih kepala desa bagi Mekarjaya,” jelasnya.
Sementara itu warga lain Wasma juga mengatakan bahwa ia begitu semangat untuk datang ke TPS demi pembangunan di Desa Mekarjaya.
“ini pesta demokrasi, sebagai warga negara kita wajib gunakan hak pilihnya, saya bareng dengan warga lain juga jalan kaki, semangatnya sama untuk Desa Mekarjaya,” imbuhnya.
Pantauan Pasundan Ekspres pemilih di Desa Melarjaya didominasi oleh warga berusia 40 tahun keatas. Meski begitu semangat untuk memberikan hak pilih juga terbilang tinggi meski harus antri.
Selain soal minat masyarakat yang tinggi untuk menyampaikan hak pilihnya, Pilkades juga menjadi ladang rezeki bagi para pedagang. Beragam jenis pedagang baik yang menjual makanan, minuman, aneka permainan serta arena bermain dipadati oleh pemilih yang tak jarang membawa anaknya.
Misalnya saja Rohimah yang menjual beragam minuman, serta makanan di TPS Desa Pusakajaya. Ia mengaku hasil daganganya cukup lumayan laku.
Baca Juga:Saling Dorong di Pintu Masuk TPSIda Nurhaida Tidak Ingin Tari Tradisional Punah
“Alhamdulillah ya, ini jadi rezeki juga buat kita. Orang kan antri panas gini pasti haus, ya belinya minuman,” jelas Rohimah
Lalu, Pedagang Siomay yang akrab disapa Mang Boim juga merasakan nikmatnya ketiban durian runtuh, alias mendapat rezeki yang cukup. Penjualan siomay saat Pilkades lebih untung diatas berjualan sehari-hari.