SUBANG-Kabupaten Subang terbukti mampu mengelola ekowisata di area pesisir untuk melengkapi destinasi wisata di kabupaten tersebut. Selama ini destinasi wisata yang terkenal dengan keindahannya di Subang yaitu objek wisata Sari Ater dan Tangkuban Perahu.
Selain wisata pantai di wilayah Pantura Subang, masyarakat bisa berkunjung ke objek wisata baru berupa ekowisata di area pesisir. Tepatnya di Desa Cilamayagirang, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang. Ekowisata itu dinamakan Kapal Kehati Green Think seluas 2,5 hektare.
Ekowisata di Subang yang dikenal dengan nama Kapal Kehati Green Think ini berawal dari inisiatif PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) bersama masyarakat setempat yang terdiri dari Kwartir Ranting (Kwaran) Pramuka Kecamatan Blanakan, Pemerintah Desa Cilamayagirang untuk memanfaatkan areal lahan milik Perhutani yang telah digarap menjadi persawahan oleh warga. Kemudian diupayakan agar menjadi pusat pendidikan lingkungan hidup untuk pelajar dan masyarakat luas. Sekaligus sebagai upaya mitigasi adaptasi terhadap perubahan iklim. Dirintis sejak tahun 2013 lalu.
Baca Juga:Ini Penyebab Banyaknya Calon Kades Petahana KalahTKN: Ribuan Santri Siap Door to Door Menangkan Jokowi
Kini setiap minggu ramai dikunjungi masyarakat, terutama para pelajar. Kemampuan pengelolaan ekowisata ini kemudian ditularkan kepada masyarakat nelayan di Desa Pasir Putih, Kabupaten Karawang. Sehingga tercipta konsep ekowisata terpadu lintas kabupaten.
“Walaupun berbeda kabupaten, lokasi kami tidak jauh, hanya sekitar 18 km jalur darat. Kami berharap ilmu yang kami dapatkan selama mengelola ekowisata di Kapal Kehati GreenThink ini bisa kami tularkan untuk saudara-saudara kami, sehingga kami bisa saling belajar dan maju bersama,” kata Aruji Kartawinata, Ketua Kelompok Tani Green Think.
Desa Pasir Putih memiliki potensi sumber daya alam pesisir yang menarik berupa lahan mangrove dan terumbu karang. Desa tersebut juga memiliki potensi ekonomi hasil tangkap rajungan. “Selain itu masyarakat di desa tersebut memiliki kemauan untuk mengembangkan desanya, sehingga keinginan untuk belajar sangat tinggi,” tambahnya.
Kapal Kehati Green Think mengadopsi konsep integrated farming system atau Sistem Pertanian Terpadu untuk menghidupkan perekonomian masyarakat desa. Komponen usaha tani dalam model ini meliputi usaha ternak kambing, bebek, ikan, sayur-sayuran, budidaya jamur dan lainnya. Masyarakat juga diajarkan untuk memanfaatkan limbah ternak untuk menjadi pupuk.