Dengan kegiatan ini maka pensiunan nelayan yang sudah tidak mampu melaut akan kembali memiliki sumber penghasilan. Usaha ini kemudian berkembang menampung usaha wanita istri nelayan untuk membuat produk makanan dari hasil tani.
“Ternyata konsep ini menarik masyarakat untuk datang. Apalagi sekarang pengunjung juga bisa melakukan wisata air dengan perahu hingga ke muara. Sejak akhir tahun lalu Kapal Kehati Green Think mulai dibanjiri oleh pengunjung. Bahkan mencapai ratusan orang sehari di musim libur Lebaran dan libur kenaikan sekolah kemarin,” kata Aruji Kartawinata, Ketua Kelompok Tani GreenThink.
Kapal Kehati Green Think saat ini juga semakin berkembang dengan hadirnya Diorama Green Think. Yakni inovasi yang dilakukan di area Eco-eduwisata Kapal Kehati Greenthink berupa wahana edukasi berbentuk kapal berukuran 8×20 meter persegi. Terletak di dekat pintu masuk. Bentuknya yang unik dapat dijadikan sebagai latar foto yang instagrammable bagi para pengunjung.
Baca Juga:Ini Penyebab Banyaknya Calon Kades Petahana KalahTKN: Ribuan Santri Siap Door to Door Menangkan Jokowi
Selain bertujuan untuk menambah daya tarik bagi pengunjung, diorama Green Think juga berfungsi sebagai wadah atau ruang untuk transfer informasi atau ilmu. Diorama akan memberikan suasana yang berbeda dan menyenangkan.
Wahana yang rencananya akan diluncurkan dalam waktu dekat ini akan menyajikan informasi tentang fasilitas eco-eduwisata Green Think, video pengetahuan tentang kegiatan industri migas, pengetahuan tentang gaya hidup green life style seperti konsep 3R, biopori, hemat energy dan sebagainya. Penyajian materi pengetahuan akan dibuat sedemikian rupa menyerupai pemutaran film di bioskop dengan jadwal pemutaran 2 sampai 3 kali perhari.
“Semoga kehadiran wahana ini semakin memperkaya ilmu dan pengetahuan masyarakat mengenai kegiatan industri migas dan bagaimana kita bisa berpartisipasi turut menjaga bumi dengan menghemat energi,” tambah Media & Relations Manager PHE Ifki Sukarya.(rls/man)