SUBANG-Wakil Bupati Subang terpilih Agus Masykur akan mengupayakan beras Subang akan punya merek sendiri. Selain itu, BUMDES akan digiatkan untuk memajukan ekonomi desa.
Nantinya kata Agus, pengelolaan dilakukan oleh Perusda (perusahaan daerah) agar Subang mempunyai trademark sendiri seperti Kabupaten Cianjur. Diharapkan akan bisa meningkatkan perekonmian desa dan para petani.
“Ini Kabupaten Subang merupakan lumbung padi, namun tidak tercuat khas berasnya. Coba lihat Cianjur terkenal dengan nama beras Cianjur. Maka dari itu Subang harus ada nama khas beras Subang,” kata Agus, Rabu (5/12).
Baca Juga:Mencoblos, Orang Gangguan Jiwa Bisa Dipilih?Wawan Sogok Eks Kalapas untuk Ngamar di Hotel
Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) itu mengatakan, Perusda yang akan mengelola beras Subang akan dijalankan setelah dirinya menjabat wakil bupati. Kemudian akan dibuat sentral pasar beras di Subang dengan menggandeng Bulog sebagai fasilitator dalam penyerapan kepada petani.
Kebijakan tersebut dibuat lanjut Agus, atas dasar banyaknya keluhan dari petani Subang. Dia pun menyatakan akan menghidupkan resi gudang yang nantinya stok panen bisa disimpan dalam waktu yang lama.
“Selama ini kalau petani kan habis panen dijual semua padinya tanpa ada disimpan. Sehingga uang mereka juga langsung habis. Kalau ada resi gudang pastinya para petani bisa menyimpan beras. Jika ada keperluan mendadak maka beras tersebut bisa dijual,” paparnya.
Selain itu, Bumdes yang ada di harus lebih optimal untuk menggerakkan perekonomian desa itu sendiri. “Bumdes harus ditingkatkan dan ini merupakan program kami,” ungkap Agus.
Sementara itu Kadis Pemdes Memet Nurhikmat mengungkapkan, secara keseluruhan di Kabupaten Subang ada 78 Bumdes. Bergerak di bidang koperasi simpan pinjam, perkebunan, penyaluran gas dan lainnya. “Dari 78 BUMDES yang ada di Kabupaten Subang, 30 persen di antaranya mengalami kemunduran,” pungkasnya.(ygo/man)