PURWAKARTA-Warga Kampung Ciroyom, Desa Cicadas, Kecamatan Babakan Cikao, Kabupaten Purwakarta, kembali menunjukkan geliat kemandiriannya, usai meraih penghargaan Eco Village Award 2018 Katagori Eco Village Mandiri Inspiratif yang digelar beberapa waktu lalu.
Hal tersebut tak terlepas dari eratnya kemitraan Desa Cicadas dengan PT South Pacific Viscose (SPV) yang konsisten memberikan dukungannya melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).
Kepala Desa Cicadas Sulaeman Purba mengaku bersyukur atas harmonisnya kemitraan harmonis dengan perusahaan penghasil serat kayu (viscose) itu.
Baca Juga:Diduga Tipu-tipu, Caleg Golkar Polisikan Caleg GerindraBelajar dari Kucing
“Program CSR PT SPV dilakukan dalam berbagai bentuk. Di antaranya Bank Sampah Mandiri (BSM), ternak Burung Puyuh, kerajinan tangan berbahan kayu bekas palmer, dan ternak Lele,” kata Sulaeman, Kamis (6/11).
Program CSR PT SPV, sambungnya, dapat menciptakan lapangan kerja baru untuk warga desa dan menambah penghasilan rumah tangga. “Peningkatan pemberdayaan masyarakat ini otomatis meningkatkan ketahanan ekonomi warga,” ucapnya.
Senada dikatakan Head of Safety, Health, & Environmental PT SPV Achmad Yana Apriandi. Dikatakannya, program CSR adalah komitmen untuk menciptakan keseimbangan dan hubungan mutualisme antara pihak perusahaan dengan Pemerintah Desa Cicadas dan warganya.
“Ikhtiar ini menunjukkan hasil nyata bahwa kegiatan CSR bukan hanya memberi donasi berupa uang, lebih dari itu dapat menciptakan paradigma baru melalui kegiatan Pemberdayaan Masyarakat agar lebih mandiri,” kata Acmad Yana.
Salah seorang warga RW 04 Kampung Ciroyom, yang merasakan manfaat CSR PT SPV Dedi Muhammad Sidik, mengaku bersyukur dapat mengembangkan usahanya.
“Kegiatan Eco Village sudah mulai menunjukkan hasilnya dan menjadi penghasilan tambahan bagi warga,” kata Dedi kepada awak media yang berkunjung langsung melihat keberhasilan program CSR PT SPV.
Untuk ternak Burung Puyuh di Kampung Ciroyom, kata Dedi, sudah bertelur dan terjual habis. “Banyak permintaan telur puyuh, sedangkan jumlah peternak burung puyuh masih sedikit. Sehingga potensinya masih sangat besar untuk dikembangkan,” ucapnya.(add/dan)