SUBANG-Dinas Sosial gencar menawarkan program keterampilkan kepada wanita tuna sosial (WTS). Terutama untuk usia produktif antara usia 15-60 tahun. Sementara pihak Dinkes Subang mengimbau agar WTS terus melakukan pemeriksaan diri agar terhindar dari virus HIV.
Kasie Rehsos dan Korban Napza Dinsos Subang Dedi Ruhaedi Aks mengatakan, pihaknya kini tengah melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada para WTS di 4 kecamatan yaitu di Ciater, Patokbeusi, Blanakan dan Pamanukan. “Pembinaan dihadiri oleh sekitar 144 WTS dan penjual jasanya,” ujarnya.
Diharapkan kata Dedi, mereka bisa meninggalkan kegiatannya jika sudah memiliki keahlian lain. Tapi bagi yang tidak bisa meninggalkannya, agar kegiatannya secara aman karena rentan terkan virus HIV.
Baca Juga:Dinas Pangan dan Pertanian Gelar Tanam Serempak, Genjot Upsus PajaleDjoko Saputro: Serahkan Kewenangan KPK
Kemudian Dinsos juga menawarkan program keterampilan dan bisa memberikan modal kepada WTS yang ingin wirausaha. “Kita tawarkan keterampilan ataupun modal agar mereka bisa memulai kehidupan baru dan meninggalkan pekerjaannya,” tambahnya.
Rata-rata menurut Dedi, mereka mengeluhakan permasalahan ekonomi sehingga terjun menjadi WTS. Tapia da hal yang mengejutkan yang ditemukan Dinsos. “Ada yang menerima dibayar Rp20 ribu dalam sekali kencannya dan ini miris. Tapia da juga WTS yang berumur 15 tahun. Kita berharap mereka mau meninggalkan pekerjaannya itu,” ujarnya.
Selain itu Dedi menambahkan, masih ada prostitusi rumahan yang menjalankan aktivitas transaksi seksual di perkampungan.
Sementara itu Sekretaris III KPA Kabupaten Subang dr Maxi mengatakan, WTS yang berada di hotspot dengan konsep rumahan sudah berupaya dijangkau untuk dilakukan penyuluhan. “Kita juga sering melaukan penyuluhan kesehatan kepada mereka agar penyebaran HIV tidak meningkat,” pungkasnya.(ygo/man)