Oleh MS Wijaya
Bagi seorang pecinta buku, perpustakaan. toko buku dan bazar buku adalah surga kecil yang harus dikunjungi. Karena akan ada suatu perasaan tersendiri saat memegang tekstur serta aroma kertas yang khas, belum lagi cover buku yang berwarna warna dan desain yang menarik, menambah kebahagian setiap melihat buku-buku yang berjajar di rak. Dan akan lebih bahagia lagi saat mereka mampu membawa turut serta buku-buku yang mereka idam-idamkan ke rumah dan menatanya di rak bukunya.
Namun tidak semua pecinta buku, mampu pergi ke tempat-tempat seperti itu di Indonesia saat ini. Karena terbatasnya ruang seperti itu di seluruh daerah Indonesia ini. Tidak meratanya toko buku di kota-kota kecil atau tidak terurusnya perpustakaan, membuat masyarakat kesulitan mendapatkan buku-buku berkualiats untuk dibaca.
Di daerah-daerah atau kota kecil sendiri sangat sulit mendapati toko buku yang menyediakan buku bacaan yang lengkap dan terbaru. Salah satunya di kota Subang yang berada di kawasan Jawa Barat. Kota kecil yang jaraknya hanya dua jamperjalanan dari ibu kota Indonesia itu, tak luput dari kurangnya penyediaan buku-buku. Perpustakaan kotanya masih belum diurus dengan baik dan toko buku yang masih sulit ditemukan. Pembuktian bahwa pendistribusian buku ke setiap daerah belum merata. Bagaimana dengan daerah lain yang jauh di seberang pulau sana bukan?
Baca Juga:Konsultasi Publik Rencana Pembuatan Sodetan Tarum TimurRijalul Ansor Gelar Muludan
Maka jangan salahkan jika angka minat baca di Indonesia sangat rendah. Bisa dikatakan bukan karena masyarakat Indonesia yang malas membaca, lebih tepatnya tidak ada akses buku yang memadai agar mereka dapat membaca buku.
Beruntung pada tahun 2018 ini, sebuah event organizer yang khusus mengadakan bazar buku, mua menyambangi beberapa kota kecil yang tidak terjamah oleh bazar-bazar buku yang biasanya hanya diadakan di kota besar.
Bazar buku yang di sponsori oleh Sejuta Buku Untuk Indonesia, Konsorium Penerbit Jogja (KPJ), GP Three Product, dan sejutabuku.com ini sudah menyelenggarakan di beberapa kota seperti Kota Buntok, Muara Teweh – Kalimantan Tengah, Bojonegoro Jawa-Tengah dan Majalengka Jawa-Barat.