NGAMPRAH – Pemerintah Kabupaten Bandung Barat masih terkendala dua kriteria dalam meraih penghargaan lingkungan Adipura tahun 2018. Pasalnya, dua kriteria tersebut menjadi poin penting dalam mendukung terwujudnya kebersihan dan keindahan kota.
Kedua kriteria itu yakni, minimnya trotoar dan permasalahan sampah. Pemkab Bandung Barat masih memiliki keterbatasan armada dan personel. Sedangkan untuk keberadaan trotoar, masih terkendala lahan.
“Inti dari penilaian Adipura yaitu kebersihan dan penghijauan lingkungan. Berbagai upaya pembenahan terus dilakukan karena Adipura ini kan sifatnya terus berproses. Jadi, kami lakukan apa yang bisa dilakukan, bekerja sama dengan dinas-dinas terkait,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup KBB, Apung Hadiat Purwoko saat dihubungi, Minggu (9/12).
Baca Juga:Tuntut Solusi Atasi Genangan Air,Sudah Banyak Korban JiwaHadir di Tiga Kota, Grab Festival Tawarkan Banyak Hadiah Menarik
Dia menjelaskan, minimnya armada dan personel pengangkut sampah sebenarnya bisa diatasi dengan membentuk Badan Usaha Milik Desa yang unit usahanya bergerak di bidang pengelolaan sampah. Sebagai contoh, sampah rumah tangga bisa dikumpulkan oleh masyarakat kemudian dijual oleh Bumdes, dimana hal itu akan menguntungkan masyarakat dari sektor ekonomi.
“Jika setiap pemerintah desa mengelola sampah secara baik, itu akan berdampak pada ekonomi desa,” tuturnya.
Untuk mewujudkan pengelolaan bank sampah disetiap desa, lanjut Apung, saat ini Pemkab masih konsolidasi dengan sejumlah pemerintah desa. Rencananya, Pemdes akan diajak untuk studi banding ke luar daerah yang sudah berhasil mengelola bank sampah.
“Supaya mereka tahu dan paham, bahwa pengelolaan sampah yang baik itu bisa berdampak positif terhadap ekonomi selain terhadap lingkungan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Apung menjelaskan, Adipura bukanlah tujuan utama Pemkab Bandung Barat. Namun, hal itu mendorong Pemkab untuk berbenah diri serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.
“KBB mulai tahun lalu mengikuti penilaian prapemantauan Adipura yang digelar Kementerian Lingkungan Hidup. Dengan ikut lomba ini, setidaknya kami tahu apa saja yang harus dibenahi untuk meningkatkan kebersihan dan kesehatan lingkungan,” pungkasnya.(sep/din)