Oleh Dahlan Iskan
Sudah lama Sabrina ditunggu Amerika. Di bandara-bandara negeri adikuasa itu. Tapi tumben. Selama tahun 2018 Sabrina tidak sekali pun ke Amerika.
Direktur Keuangan Huawei itu sudah merasa. Perusahaannya lagi diincar pemerintahan Donald Trump. Huawei dianggap melawan Amerika. Atau nengkhianati. Yang melarang siapa pun bertransaksi dengan Iran.
Akhirnya Amerika tahu. Akhir Nopember lalu Sabrina Meng, 46 tahun, lagi di Canada. Di kota Vancouver. Yang oleh pers sering ditulis Hongcouver: saking banyaknya orang Hongkong di sana. Terutama sejak menjelang penyerahan Hongkong: dari Inggris ke Tiongkok. Tahun 1997.
Baca Juga:APBD Rp 2,1 Triliun, Target PAD Rp 465 MiliarBahu Jalan Terkikis, Warga Minta Tembok Penahan Tanah
Sabrina memegang dua paspor: Tiongkok dan Hongkong. Memang boleh. Hongkong melegalkan dwikewarganegaraan. Saat ke Canada itu dia menggunakan paspor Hongkong.
Sabrina memang punya dua rumah di Vancouver. Suaminya, yang sekarang, juga tinggal di Canada. Suami kedua. Salah satu anaknya juga sekolah di situ: masih berumur 10 tahun. Anak lainnya, dari suami terdahulu, sekolah di Boston. Umur 16 tahun.
Sabrina menjadi incaran karena ini: dulu dia pernah menjadi direktur di Skycom. Perusahaan satelit itu. Yang juga peralatan terkait stasiun Tv. Skycom adalah anak perusahaan Huawei.
Skycomlah yang diketahui berbisnis dengan negara Islam itu. Bukan Huawei. Tapi Amerika menganggap itu akal-akalan saja. Agar Huawei terhindar dari sanksi.
Di sidang pengadilan Jumat kemarin Sabrina tidak menutupi semua itu. Tapi, katanya, Skycom sudah lama sekali dijual. Tahun 2003. Huawei tidak lagi punya saham di Skycom. Sabrina juga sudah tidak ada nama di situ.
“Betapa banyak perusahaan yang menggunakan logo apel. Apakah itu otomatis milik Apple?, “ ujar pengacara Sabrina.
Huawei memang pernah dipanggil HSBC bank. Tahun 2013. Saat HSBC mendengar bahwa Amerika lagi menyelidiki Huawei. Dalam kaitan dengan Iran.
Dari pihak Huawei Sabrina lah yang datang. Saat itulah Sabrina menjelaskan: Skycom sudah dijual. Sudah lama. Dia juga tidak duduk sebagai apa pun di sana.
Baca Juga:Sungai Tercemar Limbah Butuh Perhatian KhususKejaksaan Tunggu Laporan Warga, Incar Proyek Pendestrian Rp15 Miliar
Sidang hari itu cukup seru. Belum bisa ambil putusan: apakah Sabrina bisa tidak ditahan. Dengan uang jaminan 1 juta dolar Canada. Setara dengan sekitar Rp 10 miliar.