Oleh : Evi Nur’afiah ,SE
Wakil ketua Komisi II DPRD Subang Fraksi PKS
Generasi milenial yang kita kenal saat  ini ibarat primadona di media sosial. Dengan karakter khasnya yang senang bergaul,  eksis di medsos serta aktif bekomunitas mereka pun dikenal sebagai generasi zaman now. Menurut para  peneliti, generasi milenial adalah kelompok pemuda yang lahir di antara tahun 1980 hingga tahun 2000-an. Artinya, di tahun 2018 ini, anak-anak generasi milenial berusia antara 18 hingga 38 tahun.
Dari 250 jutaan penduduk Indonesia, 81 juta jiwa di antaranya merupakan generasi milenial. Melimpahnya jumlah penduduk yang tergolong ke dalam angkatan kerja produktif itu pun kita kenal dengan istilah bonus demografi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia khususnya di tahun politik. Generasi milenial akan menjadi penentu arah kebijakan bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Generasi milenial juga dikenal berpendidikan menengah ke atas, melek  teknologi dan memiliki karakter untuk menentukan pilihan dan mencari informasi  secara mandiri. Oleh karenanya, pemuda saat ini dianggap sebagai harapan bangsa dimasa depan. Peran mereka sebagai agen perubahan yang mampu menjawab setiap tantangan di masa yang akan dating sudah selayaknya kita berikan perhatian sepenuhnya.
Jika kita membaca sejarah islam, pemuda pada masa perjuangan Nabi Muhammad saw sudah mampu memberikan keteladanan. Sosok Ali bin Abi Tholib di usia 13 tahun sudah menjadi pemuda yang menerima hidayah islam dan menjadi orang penting di sisi Nabi Muhammad SAW yang  menjadi salah satu khalifah. Seorang pemuda hebat Usammah bin Ziad di usia 18 tahun sudah menjadi panglima perang yang dipercaya Rosulullah. Umar bin Abdul Azis menjadi gubernur madinah di usia 22 tahun. Muhammad Al Fatih di usia 22 tahun sudah menjadi Sultan dan menaklukan benteng konstatinopel. Imam Syafi’i di usia 15 tahun sudah hafal Al Qur’an dan ribuan hadist serta menjadi mufti muda yang kaya akan ilmu dan menjadi ulama rujukan saat itu.
Baca Juga:Sejumlah Kendaraan Over Load, Operasi ODOL Gabungan untuk Kendaraan BeratKadinsos Rahmat Effendi Terima Penghargaan
Berbagai catatan sejarah sebagaimana digambarkan oleh penulis di atas menunjukkan betapa besarnya potensi yang dimiliki oleh para pemuda. Pemuda  senantiasa menjadi generator yang terus aktif membangkitkan energi dan isnpirasi. Menjadi generasi penggerak yang didasari rasa kepedulian dan membawa ide-ide segar, pemikiran-pemikiran kreatif  juga  inovatif sehingga dunia tidak selalu hanya dihadapkan pada hal-hal yang kurang bermanfaat.  Selain itu  pemuda  diharapkan  juga bisa menjadi  nahkoda yang memimpin masa depan yang lebih baik dari pemimpin masa kini. Menjadi  agent of change, yaitu pihak yang mendorong terjadinya transformasi  dunia ini ke arah yang lebih baik .