Solusi untuk generasi milenial dari sempitnya ketersediaan lapangan kerja adalah  menjadi enterprenuer atau wirausahawan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan dan modal untuk mengembangkan  bisnis serta menciptakan lapangan kerja sendiri. Yang terpenting adalah hilangkan gengsi dan banyak  belajar serta berani mencoba. Telah banyak pengusaha sukses lahir dari enterpreuner yang ulet, tekun dan tidak berhenti untuk belajar.
Khususnya generasi muda kabupaten Subang ada peluang besar dengan  hadirnya proyek nasional pelabuhan patimban. Ke depan akan dibutuhkan tenaga-tenaga terampil di berbagai sektor. Mulai dari tenaga bangunan, kontruksi , perkapalan , perhotelan , manufaktur sampai jasa parkir dan keamanan. Diperkirakan akan mampu menyerap tenaga kerja sekitar  8.000 sampai 10.000 orang. Maka persiapkan diri dari sekarang agar generasi muda Subang tidak hanya jadi penonton, namun ikut peran aktif dalam pembangunan.
Namun bagi generasi yang punya jiwa suka bebas berekspresi, tidak suka terkekang, punya kreatif dan  mandiri peluangnya juga tidak sedikit. Ada bisnis kuliner yang akan sangat diminati seiring majunya pembangunan dan akses transportasi. Ada pula peluang membuka kafe. Juga peluang untuk menjadi pembisnis afiliasi yaitu menjadi bagian dari pemasaran produk perusahaan besar. Selain itu bisa juga mengembangkan hobi potografi  untuk bisnis wisata, traveling. Dan yang tak kalah populer yaitu bisnis online. Bisnis yang lagi booming dengan media sosial yang merupakan dunia generasi milenial yang cukup modal minim dan keuntungan besar.
Baca Juga:Sejumlah Kendaraan Over Load, Operasi ODOL Gabungan untuk Kendaraan BeratKadinsos Rahmat Effendi Terima Penghargaan
Tentu semua diawali dengan niat dan keinginan yang kuat. Menjadi milenial enterpreuner adalah solusi menghadapi masa mendatang yang penuh peluang. Jika sungguh-sungguh pasti kita bisa. Bila sudah yakin segera wujudkan dan jangan tunda-tunda. Resiko pasti ada, tapi jangan pernah takut. Orang sukses adalah orang yang berani resiko, bukan berhenti karena memikirkan resiko. Mari songsong masa depan dengan harapan dan cita-cita tinggi. Ayo lebih baik. (*)