KARAWANG-Kesal dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang, sejumlah emak-emak memblokir jalan Oto Iskandar Dinata, tepatnya di Kampung Sirnamulya, Kelurahan Karawang Wetan. Akibatnya, jenis kendaraan dihadang emak-emak dan diperintahkan untuk berbalik arah.
Pemblokiran jalan tersebut dipicu kekesalan warga Sarimulya terhadap kinerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK). Sebab, instansi yang mengurusi kebersihan kota itu tak kunjung mengangkut tumpukan sampah dari lokasi pembungan sampah sementara (TPS) yang ada di tepi Jalan Otista. Akibatnya, tumpukan sampah meluber ke badan jalan dan menimbulkan bau busuk yang menyengat.
“Sudah sepekan lebih tumpukan sampah ini tidak diangkut. Kami merasa terganggu karena tiap hari harus mengirup bau busuk dari tumpukan sampah itu,” ujar Ketua RT 03 RW 021 Kampung Sinarmulya, Gina.
Baca Juga:BPJS Kesehatan Masuk Top 10 Layanan PublikSatu Warga Tertimpa Bangunan, Banjir hingga Longsor Terjang Kawasan Lembang
Menurutnya, warga menutup jalan itu karena banyak pengguna jalan Otista yang sengaja membuang sampah ke TPS Sarimulya. Akibatnya, sampah tidak tertampung dan meluber menutup sebagian badan jalan.
“Yang membuang sampah ke sini datang dari mana-mana. Bahkan, pengusaha katering pun buang sampahnya ke sini pakai mobil bak,” katanya.
Senada warga lain, Omat menyatakan, jenis yang dibuang ke Sarimulya sangat beragam. Ada plastik, sayuran, hingga lemari dan sofa yang sudah tidak terpakai pun dibuangnya TPS Sarimulya.
Dikatakan, ketika sampah masih rutin diangkut tiap hari, warga tidak keberatan dan tidak merasa terganggu. Namun, saat sampah tidak diangkut, warga mulai kesal. “Banyak manula dan anak-anak yang menderita sesak nafas karena setiap hari harus menghirup bau busuk dari tumpukan sampah,” kata Omat.
Sementara itu Sherly Ingga S, bendahara RW 021 Kelurahan Karawang Wetan menyebutkan, sebelumnya tumpukan sampah dari TPS Sarimulya selalu diangkut rutin setiap hari. Namun, setelah mengangkutan dikerjasamakan dengan Yayasan Putra Karawang, tumpukan sampah malah terbengkalai.
“Sudah sepuluh hari ini, sampah tidak terlihat diangkut. Padahal, kami sudah melaporkan hal ini ke DLHK baik melalui surat maupun lisan,” kata Shery.
Dijelaskan juga, pemblokiran jalan akan dilakukan warga hingga jalan Otista bersih dari tumpukan sampah. Jika DLHK tidak tanggap, pemblokiran tidak akan dibuka.