SUBANG-Bupati Ruhimat yang akrab disapa Jimat mengajak masyarakat Subang untuk bersatu kembali. Ia pun menyatakan tidak akan membuat jarak dengan masyarakat maupun pegawai negeri.
Demikian diungkapkan Ruhimat didampingi Wakil Bupati Agus Masykur usai dilantik Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Rabu (19/12).
“Saya ingin masyarakat Subang bersatu kembali. Tidak ada jarak. Makanya nanti kita siapkan syukuran makan bersama. Saya ingin kita tidak ada jarak,” ujarnya.
Baca Juga:Alun-alun Subang Clear Area di Malam Tahun Baru 2019Samsung Service Center Hadir di Subang
Tak melupkan program yang sudah berjalan, Bupati Ruhimat juga menegaskan akan melanjutkan program yang sebelumnya sudah berjalan dan terus ditingkatkan. Ia pun mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Subang yang sudah memberinya amanah menjadi Bupati Subang. Ia berjanji akan menjalankan amanah itu sebaik-baiknya untuk mewujudkan Subang Jawara.
Sementara dalam dalam amanatnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil meminta kepala daerah yang baru dilantik melayani masyarakat bukan ingin dilayani.
“Saya selalu menitipkan tiga hal, satu untuk menjaga integritas dari level pimpinan sampai ASN. Melayani masyarakat dengan sepenuh hati jadilah pemimpin yang turun tangan bukan tunjuk tangan. Jika ada masalah turun tangan,” ucapnya.
Gubernur yang akrab disapa Emil juga mengungkapkan, sudah banyak program yang disiapkan di wilayah Kabupaten Subang. Salahsatunya adalah program pariwisata untuk mendorong ekonomi warga. “Kita melihat potensi wisata yang baik. Pokonya banyak yang disiapkan, nurut saja ke gubernur,” kata Emil diikuti tawa dan tepuk tangan hadiri.
Rawan Penyimpangan
Sementara Pakar Komunikasi Politik Prof Karim Suryadi berpesan, agar penyelenggara pemerintahan lima tahun ke depan melaksanakan program dengan penuh semangat. Menurutnya, jika penyelenggaranya tidak mendukung, tidak akan mendatangkan kebaikan.
Selantnya, Prof Karim menekankan perlunya kepaduan seluruh unsur pemda dalam menggerakan roda visi, misi dan program. “Kuncinya ada pada bupati dalam membawa pemda ke dalam zona pembelajar. Di mana setiap orang menunjukkan kapasitas dan komitmen terbaik sekaligus merasakan kenyamanan untuk bekerja,” ujarnya.
Ketiga, komunikasi, kolaboraai dan sikaturahim adalah modal sosial yang dapat melumasi mesin birokrasi bekerja secara optimal. Ketiga hal ini lanjutnya, harus dijaga agar setiap orang bisa menunjukan sumbangsihnya bagi pencapaian visi pemda, apa pun posisi dan jabatannya.