“Bagi saya, kepemimpinan itu tidak identik dengan jabatan atau pangkat yang tinggi. Siapa pun yang berkontribusi optimal bagi pengapaian visi organisasi dialah pemimpin. Betapa pun rendah pangkat dan jabatannya,” tandasnya.
Menurutnya, menurut pengalaman ada empat urusan yangg rawan penyimpangan. Yakni pengisian jabatan, perizinan, pengadaan barang dan jasa, serta bansos. Dari keempat aspek tadi, penyalahgunaan kekuasaan dalam pengisian jabtan akan memberi efek pengiring yang buruk terhadap urusan lainnya.
“Karena itu, langkah pertama menyehatkan birokrasi adalah memastikan tidak ada main uang dalam pengisian jabtan dan benar-benar menjaga prinsip merit sistems. Lalu benahilah mekaniame perizinan (termasuk tata ruang), pengadaan barang (termasuk tender projek) dan akuntabilitas bansos,” pungkasnya.(man)