BANDUNG-Sekretariat DPRD Bandung Barat memperoleh penambahan anggaran sebesar Rp12 miliar di APBD Perubahan 2018, yakni dari Rp31 miliar menjadi Rp 43 miliar. Hampir Rp9 miliar diantaranya disebut-sebut untuk kunjungan kerja atau studi banding dewan.
Penambahan anggaran di Sekretariat Dewan (Setwan) sebanyak Rp12 miliar itu untuk digunakan dalam waktu kurang dari tiga bulan, dengan alasan APBD perubahan disahkan pada pertengahan Oktober lalu. Pada pekan lalu, rombongan dewan dikabarkan melaksanakan kunker ke berbagai daerah, seperti Bali, Yogyakarta, maupun Batam.
Ketua DPRD Bandung Barat, Ida Widaningsih mengaku tidak hafal dengan biaya studi tiru pada lembaga yang dia pimpin, baik di anggaran murni maupun di anggaran perubahan. Dia beralasan, anggaran kunker diatur oleh sekretaris dewan (sekwan). Meski begitu, Ida membenarkan bahwa DPRD KBB baru saja melakukan kunker ke sejumlah daerah.
Baca Juga:Pernikahan Dini Rentan KDRTNelayan Patimban Ingin Perhatian Bupati/Wabup Baru
“Kunker itu sudah prosedur tetap, sekwan yang mengatur. Silahkan koordinasi dengan Sekwan (buat konfirmasi nilai anggarannya). Karena bukan KBB saja, seluruh daerah ada program kunjungan kerja. Kebetulan kami ada pansus kominfo, pansus aset, jadi kami perlu koordinasi dengan kabupaten lain untuk penyusunan perda,” kata Ida di Padalarang, kemarin.
Menurut dia, DPRD Bandung Barat masih perlu menyelesaikan perda tentang kominfo dan perda tentang aset. Melalui studi banding, kata dia, dewa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan perda yang tengah dirancang maupun perda yang telah diterapkan di daerah lain.
“(Kunkernya) ke Batam, ada yang beda juga. Beda-beda perda, beda tujuannya. Jadi, kami kunjungan ke daerah yang sudah memiliki perda yang baik,” kata Ida, tanpa menyebutkan kapan perda tersebut ditargetkan selesai.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah KBB Asep Sodikin membenarkan bahwa anggaran di setwan bertambah cukup signifikan pada perubahan APBD. Meski begitu, dia mengaku tidak mengingat secara detail angkanya, termasuk alokasi yang khusus ditujukan buat studi banding dewan.
“Saya enggak sampai detail ingat, untuk kegiatan dewan. Itu harus menanyakan ke sekwan. Yang pasti anggaran dewan bertambah. Saya gak ingat tambah berapa, tapi di atas Rp 10 miliar. Peruntukannya lebih detail, saya kurang hafal. Itu ada di setwan. Namun, segala sesuatu sudah ada ketentuannya,” katanya.