KARAWANG-Untuk mencegah penyalahgunaan narkoba dan penunjang keselamatan penumpang bus Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP), puluhan sopir bus dites urine. Kegiatan yang digelar Badan Narkotika Nasonal Kabupaten (BNNK) Karawang ini dilakukan dalam rangka menyambut Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
Kepala BNNK Karawang, AKBP M Yulian mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu program BNNK Karawang dalam upaya preventif guna mencegah kecelakaan lalu lintas yang disebabkan human error.
“Tes urine ini dilakukan kepada sopir dan kondektur, bertujuan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba dan penunjang keselamatan penumpang bus,” ungkapnya saat ditemui di Terminal Klari, Jumat (21/12).
Baca Juga:Deklarasi Damai, Kapolda Minta Masyarakat Bijak BermedsosMemastikan Pasukan Reaksi Cepat TNI Selalu Sigap
Lanjut Yulian, sopir bus dilarang memakai narkoba. Sebab, hal itu sangat membahayakan penumpang. Sehingga dapat memicu kecelakaan. Selain itu juga untuk mengantisipasi terjadinya peredaran narkoba yang dilakukan pengiriman paket lewat bus.
“Dari hasil pemeriksaan tes urine, sejauh ini masih belum ditemukan sopir yang menggunakan narkoba atau semua masih negatif. Kalau nantinya sopir ada yang positif, akan dilakukan periksa lebih lanjut,” jelasnya.
Dilakukan pemeriksaan supaya mengetahui apakah sopir ini pengedar atau pengguna. Kalau pengguna, nantinya kita lakukan rehabilitasi untuk penyembuhan. Tes urine ini diperlukan agar keselamatan penumpang dapat terjamin dengan baik. Apalagi mereka selalu berada di jalanan dan membutuhkan tenaga yang kuat.
“Untuk kali ini tes urine, kami menargetkan sekitar puluhan sopir di Terminal Klari yang akan melakukan perjalanan jauh. Nantinya kami juga akan terus melakukan tes urine sejumlah tempat lainnya,” jelasnya.
Salah seorang sopir yang ikut menjalani tes urine, Nur Salim menambahkan, dirinya setuju dengan adanya tes urine ini. “Ya saya setuju, karena ini untuk keselamatan juga. Jadi saya juga tahu kondisi kesehatan saya seperti apa,” tuturnya.
Salim juga meminta agar para sopir bus lain agar beristirahat, bila merasa letih dan tidak memaksakan mengendarai bus bila sedang kurang sehat.(aef/din)