Macet Parah, Polisi Berlakukan Contra Flow
BANDUNG-Lalu lintas di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, mengalami peningkatan volume kendaraan sejak Minggu (23/12). Bahkan membludaknya kendaraan menuju Lembang menimbulkan kemacetan parah hingga ke daerah perbatasan Kabupaten Subang.
Untuk mencegah kemacetan tidak semakin parah, pihak kepolisian menerapkan sistem contra flow serta menerjunkan sejumlah personelnya di titik-titik kepadatan kendaraan dan beberapa objek wisata. Namun upaya tersebut kurang efektif karena jumlah kendaraan tak sebanding dengan ruas jalan yang tersedia.
Sumber kemacetan di kawasan ini terdapat di sekitar objek wisata Gunung Tangkubanparahu, Cikole, serta pusat jajanan dan kuliner di pusat kota Lembang. Kendaraan yang keluar masuk di persimpangan jalan alternatif juga menjadi salah satu sumber kemacetan.
Baca Juga:Konsumsi Air Bersih MeningkatForum Pemuda Olahraga Subang Gelar Kompetisi, Cari Atlet Unggul
Wisatawan asal Jakarta, Tedi mengaku terjebak kemacetan sejak dari Cisarua. Ia dan keluarganya rencananya akan berkunjung ke Tangkubanparahu untuk memanfaatkan waktu liburnya.
“Hampir 4 jam saya terjebak macet, mobil hanya bergerak perlahan. Padahal saya sudah lewat jalur alternatif. Kalau tadi keluar lewat Pasteur pasti macetnya lebih parah,” kata Tedi di Jalan Tangkubanparahu.
Kanit Lantas Polsek Lembang, AKP Asep Ratman mengungkapkan, ribuan kendaraan dari arah utara atau Subang serta Kota Bandung mendominasi kepadatan lalu lintas di wilayah Lembang.
“Untuk situasi terkini, volume kendaraan semakin sore, semakin padat. Sekarang kami sedang berupaya mencari ruang bagi kendaraan supaya bisa bergerak. Lalu lintas sudah rapat sekali, sangat sedikit kesempatan kendaraan bisa bergerak,” ungkapnya.
Dia menyatakan, pihak kepolisian sudah berupaya mencairkan kepadatan lalu lintas dengan memberlakukan sistem buka tutup jalan (contra flow) sebanyak delapan kali di pertigaan Beatrix dan Grand Hotel.
“Agar tak terjebak kemacetan yang sangat parah ini, kami imbau pengguna kendaraan menggunakan jalur alternatif yang sudah disediakan,” ujarnya.
Pada musim libur panjang kali ini, Staf PT Graha Rani Putra Persada, Heri Hidayat mengatakan, pihaknya selaku pengelola objek wisata Tangkuban Parahu mengakui terjadi peningkatan kunjungan dibanding hari sebelumnya.
“Hari ini ada peningkatan kunjungan antara 30-40 persen dibanding sebelumnya (Sabtu). Hal ini karena didukung faktor cuaca yang cukup cerah,” bebernya.(eko/din)