SUBANG-Pengamat birokrasi pemerintahan, Akhmad Basuni mengatakan, pemetaan masalah sangat penting dilakukan oleh Bupati dan Wabup Subang, Ruhimat dan Agus Masykur di awal-awal menjalankan tugasnya.
“Sebelum melangkah tentu kita harus tahu tujuan, dan mengetahui permasalahan selama ini di Pemkab Subang. Bagi bupati dan wakil bupati baru perlu sekali melakukan pemetaan masalah, sehingga langkah ke depan menjadi terarah,” ungkap Basuni kepada Pasundan Ekspres.
Dia mengatakan, pemetaan masalah paling awal yang paling penting dilakukan yakni di internal Pemkab Subang. Aparatur Sipil Negara (ASN) inilah yang akan membantu menjalankan program-program yang telah dicanangkan bupati dawn wabup.
Baca Juga:Yayasan Senyum Indonesia Gelar Khitanan MassalHari Ibu, Siloam Hospitals Bagikan Kado Manis
“Apa yang selama ini menjadi permasalahan ASN dalam bekerja harus diketahui. Sehingga ada solusi agar menjadi tim solid dalam menjalankan program-program yang telah direncanakan,” ujarnya.
Basuni mengatakan, penguatan internal yang di dalamnya ada ASN sangatlah penting. Hal tersebut jangan sampai dianggap hal yang biasa saja dalam mendukung program Jimat-Akur.
“Dari ASN pada akhirnya harus muncul kesamaan sikap untuk menjalankan program yang ada sehingga mereka bertanggungjawab terhadap tugasnya,” jelasnya.
Dia menuturkan, penguatan internal tersebut sangat tepat dilakukan pada program 100 hari kerja yang dilakukan oleh Jimat-Akur. “Saya memiliki pandangan 100 hari kerja itu salah satunya dilakukan untuk penguatan internal ASN,” ujarnya.
Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Subang itu mengatakan, peran Inspektorat Daerah (Irda) harus dimaksimalkan dalam rangka mengawasi pelaksanaan program yang dilakukan oleh ASN.
“Pengawasan yang maksimal oleh Irda akan mengurangi terjadinya penyimpangan-penyimpangan yang fatal dalam menjalankan program bupati dan wabup. Penyimpangan yang terjadi jelas akan menghambat program bupati dan wabup,” jelasnya.(ysp/man)