Tak lama kemudian, Cecep menempelkan para data korban di atas papan informasi. Posko ini akan terus beroperasi hingga sepekan kemudian. Dalam data tersebut, delapan orang meninggal ditempel. Mereka adalah Siti Nuralfisyah (37), Nihlatuz Zahra (11), M. Zein (2), Afriani Syafitri (36), Watini (48),Beti Apridaningsih (52), Rumisi (44) dan Nida (16). Korbanya dua anak-anak, satu remaja dan lima dewasa, bebernya kepada Fajar Indonesia Network.
Cecep kembali membuka catatan pada korban selamat dalam keadaan luka dan masih dalam perawatan berjumlah 7 orang. Diantaranya Syaiful Abror (37) Luthfatunnisah (13), M. Ali Rido (4) Catra (35), Sudiro (53), Matori Rasmadi (46) dan Ilham (28). Ada satu balita yang terluka terseret ombak, beruntung berhasil diselamatkan,katanya.
Cecep mengaku bahwa sebenarnya posko akan terus didirikan dalam tiga hari kedepan. Namun, karena ada korban yang belum ditemukan, tenggat waktunya ditambah menjadi seminggu. Bagi warga Serua yang merasa keluarganya menjadi korban dan ingin mengetahui informasinya, dipersilahkan datang ke posko.”Proses untuk masuk datanya ke dalam posko ini sangat mudah, yang penting ada datanya dari korban. Langsung kami data sebagai informasi,” tandasnya. (*/fin/tgr)