Sebanyak 500 karung pupuk kompos organik dibagikan oleh Jajaran TNI dari Koramil 0901/Lembang, Kodim 0609/Kabupaten Bandung kepada para petani yang ada di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
“Hari ini kami membagikan pupuk organik gratis kepada petani dan gabungan kelompok tani (Gapoktan), sebagai bagian keterlibatan Koramil dalam mendukung program ketahanan pangan serta Citarum Harum,” kata Danramil 0901/Lembang, Kapten Arm Pendi usai penyerahan pupuk kepada wartawan di Mako Danramil 0901/Lembang, kemarin.
Pendi mengatakan, kegiatan pemberian pupuk kepada petani di Lembang tahun ini sudah berlangsung dua kali. Pada tahap pertama sebelumnya diserahkan sebanyak 1.000 karung pupuk organik, sementara di tahap kedua ini baru 500 karung.
Baca Juga:Pekerja Rentan Penyalahgunaan NarkobaPemprov Jabar Siapkan Bantuan untuk Korban Tsunami Provinsi Banten dan Lampung
Berkurangnya pupuk yang diberikan karena sejak beberapa bulan terakhir pembuatan pupuk berbahan baku sampah ini terkendala cuaca yang sudah memasuki musim penghujan.
Pada pelaksanaan program ini, lanjut Pendi, pihaknya bekerja sama dengan pengelola objek wisata Grafika Cikole, Lembang, yang memproduksi pupuk organik. Bahan baku yang dipergunakan adalah dari sisa sampah setelah dipilah antara sampah organik dan anorganik.
Sampah organik menjadi bahan baku pembuatan pupuk dan berhasil mereduksi sekitar 90% dari total sampah yang dibuang, sehingga ini tentunya sangat membantu menjaga lingkungan.
“Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh pihak Grafika, karena mampu mengolah sampah menjadi berkah dan bermanfaat bagi petani. Sampah organiknya menjadi pupuk sedangkan sampah plastiknya dijual ke pengepul,” kata dia.
Dirinya berharap, program ramah dan peduli lingkungan seperti yang digagas oleh pihak Grafika bisa ditiru oleh pengelola objek wisata lain di wilayah Lembang, KBB. Banyak manfaat yang bisa diraih dari program ini.
Selain mengurangi dampak sampah di lingkungan, pengolahan sampah menjadi pupuk tentunya sangat membantu petani dalam pemenuhan pupuk bagi tanaman. Apalagi di Lembang masih banyak petani yang terkenal dengan sentra sayurannya.
“Semoga ke depan akan banyak lagi pengelola wisata yang peduli lingkungan dengan mengolah sampah menjadi sesuatu yang lebih bernilai dan berdayaguna,” pungkasnya.(eko/ded)