PURWAKARTA-Linuhung FC yang merupakan klub sepakbola Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta, keluar sebagai runner up Liga Sabrengna 2018. Atas pencapaiannya itu, Linuhung FC berhak menerima trofi dan uang pembinaan sebesar Rp 20 juta.
Meski di babak final Linuhung FC kurang beruntung dan harus mengakui keunggulan Maung Kembar FC, namun sejatinya Linuhung FC diketahui sebagai tim terkuat yang belum pernah terkalahkan.
“Yang terpenting adalah kita ikut berpartisipasi dalam even olahraga ini. Selanjutnya kita mempererat hubungan antar pegawai di internal Disdik Purwakarta. Utamanya dalam sebuah tim, kekompakan kita harus terus dilatih,” kata Kadisdik Purwakarta Purwanto, Kamis (27/12).
Baca Juga:Kurikulum Bencana Dinilai Penting, Pemkab Sambut Baik Intruksi PresidenPerekaman e-KTP Terkendala Server Error
Mayoritas pemain Linuhung FC merupakan pegawai Disdik Purwakarta, dari latar belakang tenaga kontrak lokal, PNS setingkat kasi, kabid, sekdis, sampai kadis. Harapannya, kata Purwanto, hubungan emosi dan energi internal Disdik terawat dengan baik.
“Saya kebetulan dari awal liga sampai babak semifinal main sebagai penyerang. Namun di babak final saya bermain sebagai penjaga gawang. Artinya kerja sama dalam tim ini harus menular di keseharian pelayanan Disdik Purwakarta,” ucap Purwanto.
Meski kalah dari Maung Kembar FC, Linuhung FC tak rendah diri. Maung Kembar FC bermaterikan pemain berbakat yang beberapa di antaranya jebolan Akademi Sepak Bola Anak Desa (ASAD) 313 Jaya Perkasa.
“Kita merasakan langsung bagaimana bermain dengan pemain yang bagus. Meski masih berusia muda, mereka bermain bagus. Kita bangga punya anak-anak yang berbakat di dunia olahraga sepak bola,” katanya.
Namun, bukan berarti para pemain Linuhung FC bermain buruk. Hanya dari strategi permainan kalah cepat. Soalnya, kebanyakan pemain Linuhung FC merupakan pemain terlatih.
“Bahkan kebanyakan merupakan para pelatih sepak bola. Bahkan ada yang sering ikut Porpemda,” ucapnya.(add/dan)