KARAWANG-Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Karawang melaksanakan jemput bola perekaman dana kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) atau e-KTP secara serentak, Kamis (27/12). Namun upaya tersebut belum maksimal akibat terkendala server error (gangguan). Kendati demikian, upaya perekaman tersebut tetap dilaksanakan.
“Perekaman KTP-el ini merupakan intruksi dari Kemendagri yang dilakukan secara serentak se-Indonesia. Tujuannya agar semua warga yang belum melakukan perekaman segera direkam datanya. Agar pada pelaksanaan Pemilu 2019 semua warga sudah melakukan perekaman,” ujar Kadisdukcapil Karawang, Yudi Yudiawan di Mall Tekhnomart, Kamis (27/12).
Menurut Yudi, salah satu syarat wajib untuk menggunakan hak pilih adalah KTP-el atau suket. Pelaksanaan jemput bola perekaman kali ini dilakukan di 30 kecamatan di Kabupaten Karawang, termasuk diantaranya di Panti Wheda, lembaga pemasyarakatan dan mall.
Baca Juga:Suasana Keakraban Bersama Keluarga di NovotelAkhir Tahun, Realisasi APBD Capai 72 Persen
“Yang belum melakukan perekaman saat ini berjumlah 4.265 orang yang tersebar di 30 kecamatan yang ada di Karawang,” katanya.
Kata Yudi, salah satu kendala sulitnya perekaman KTP-el, karena warga belum merasa butuh pada KTP. Sebab, berbagai program yang sudah dilakukan Disdukcapil tidak signifikan dalam perekaman. “Program dalam perekaman seperti pelayanan hari Sabtu, one day service, perekaman di kecamatan dan jemput bola ini belum bisa merekam semua warga. Namun kami terus melaksanakan program itu agar masyarakat yang belum terlayani bisa melakukan perekaman KTP el,” katanya.
Dijelaskan, kendala lain yang saat ini dihadapi adalah dikuranginya jatah keeping KTP el oleh kemendagri yang tadinya 2000 keping setiap minggu jadi 1000 keping. “Kami sudah meminta agar keeping ditambah lagi, tapi belum ada tambahan dari pemerintah pusat,” jelasnya.
Ia menambahkan, kebutuhan keeping KTP el sebanyak 138 ribu, jadi sebenarnya masih banyak warga yang belum terlayani karena adanya pengurangan keping KTP el tersebut. “Kami berharap keeping ditambah lagi dan kendala lain adalah ketika server dari Kemendagri eror sehingga menghambat proses perekaman seperti saat ini terjadi, karena perekaman jemput bola ini dilakukan serentak di Indonesia,” paparnya. (use/din)