Meraup HikmahÂ
Kini, ditengah semakin majunya ruang dan waktu, kehidupan berbangsa kita kembali dihadapkan pada tahun politik yang mendebarkan sekaligus agak membingungkan. Di sosial media, aksi saling serang dengan hujatan sungguh memilukan. Kepulan asap hoax semakin tebal dilemparkan. Apa yang membuat Bangsa yang sebenarnya memiliki keluhuran budi, kebesaran budaya menjadi berperilaku demikian?.
Dalam hal ini, saya mengira bahwa sikap saling hantam dari oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab adalah bukti bahwa kita seakan kehilangan rasa daripada politik itu sendiri. Martabat politik santun telah dijatuhkan !. Pendidikan Politik tergerus ambisi kemenangan. Menghalalkan segala cara seakan menjadi jalan satu – satunya ntuk meraup simpati pemilih lainnya, guna meraih kemenangan tanpa melihat sedikitpun bahwa kita bersaudara, yakni berbangsa dan bernegara.
Oleh karena itu, pesan kedamaian Nagasaki adalah partikel kecil sebuah oase untuk mengingatkan kita, menjadi pepeling bahwa tahun politik mesti dihadapi dengan suka cita, menjadikan kehidupan berbangsa lebih dewasa dalam memandang perbedaan, mendengungkan sikap tolong – menolong tanpa memandang siapapun, sama halnya dengan Bangsa Jepang pasca bom atom, bersatu, tetap bersaudara demi mengangkat harkat dan martabat negara tanpa perlu melakukan politik gontok – gontokan. (*)