NGAMPRAH – Tiga orang warga Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadi korban bencana tsunami di Pandeglang Banten. Ketiga korban tersebut, yaitu Irma Komala (39) dan Iwan Kuswandi (40) serta seorang anak yang merupakan satu keluarga asal Desa Cimareme Kecamatan Ngamprah.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcasip) KBB, Wahyu Diguna mengatakan, saat berada di Banten, ketiga korban itu sedang berliburan. Namun, na’as kejadian tsunami saat itu merenggut nyawa mereka.
“Ketiganya meninggal dunia korban tsunami. Jenazah sudah tiba di Bandung Barat pada Senin (24/12) lalu dan dikebumikan di kampung halamannya. Almarhumah ibu Irma berprofesi sebagai dokter di RS di Cilegon. Ketika itu ia dan keluarga sedang berlibur di Banten,” kata Wahyu saat dihubungi di Ngamprah, Jumat (28/12).
Baca Juga:Prediksi Lalu Lintas Jalur Lembang Akan Terus Meningkat Jelang Tahun BaruPesan Kedamaian Nagasaki
Menurut Wahyu, pihaknya mendapatkan kabar tentang ketiga korban dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pandeglang. Atas informasi itu, pihaknya memastikan bahwa mereka (korban) merupakan warga Bandung Barat setelah sebelumnya mendapatkan konfirmasi dari Pemerintah Kecamatan Ngamprah.
“Saat ini kami sedang membantu mengurus akta kematian keluarga tersebut. Informasi dari Kaur Pemerintah Kecamatan Ngamprah, akte kematiannya masih dalam proses. Ini akan ditindaklanjuti,” tuturnya.
Wahyu pun berharap agar keluarga dan kerabat yang ditinggalkan korban diberi ketabahan atas musibah tersebut. Atas kejadian itu, pemerintah daerah menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya keluarga asal Bandung Barat tersebut.
Pantauan di akun media sosial (facebook) milik Irma Komala, dibanjiri untaian doa dan ucapan belasungkawa dari pertemanan akunnya. Diketahui, Irma bekerja sebagai radiologis di salah satu RS di Kota Cilegon sejak awal Januari 2018. Saat kejadian, Irma dan keluarganya tengah berkemah di Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten. (sep/din)