Adapun keterbatasan lahan yang memadai menjadi salah satu tantangan yang dihadapi oleh para pembudidaya untuk meningkatkan hasil produksinya. Besarnya biaya yang diperlukan untuk menambah jumlah kolam ataupun membeli lahan baru menjadi hambatan khususnya bagi pembudidaya perorangan untuk memenuhi kebutuhan ikan air tawar yang sangat tinggi itu. Di samping itu ketersediaan saluran air yang mencukupi pun sering kali menjadi permasalahan yang tidak mudah untuk dihadapi. Di beberapa daerah, pemilik kolam dan pemilik sawah tak jarang berebut air hingga menimbulkan bentrokan secara fisik.
Selain keterbatasan lahan, semakin tingginya harga pakan buatan pabrik juga mempengaruhi minat para pengusaha untuk terus meningkatkan produksinya. Bahan dasar pakan ikan yang sebagian nya masih diimport dari luar memang menjadi penyebab melambungnya harga pakan ikan di pasaran. Dalam hal ini para pengusaha ikan akan berpikir dua kali untuk meningkatkan hasil produksinya mengingat modal yang mereka miliki juga terbatas. Di samping itu resiko gagal panen pun senantiasa mengintai setiap saat. Penyebaran wabah penyakit pada ikan serta tersendatnya pasokan air ke kolam menjadi faktor utama yang mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit.
Selain kedua hal di atas, persoalan distribusi pun dirasakan masih menjadi genjalan bagi para pembudidaya ikan untuk mendapatkan keuntungan secara maksimal. Rantai distribusi perikanan memang tidak sepanjang rantai distribusi pertanian. Akan tetapi ketidakmampuan sebagian pembudidaya untuk melakukan penetrasi langsung ke pasar menajdikan keuntungan yang mereka peroleh lebih sedikit dari yang seharusnya. Sementara para tengkulak yang memiliki modal cukup besar justru menikmati keuntungan yang lebih besar dari para pemilik kolam itu sendiri.
Baca Juga:Pemilu Serentak, Penjualan Kendaraan Roda Empat StabilGP Ansor Subang Bantu Amankan Tahun Baru
Untuk dapat memanfaatkan peluang secara maksimal, pemerintah diharapkan mampu mengeluarkan berbagai kebijakan strategis yang berorientasi pada pengembangan usaha perikanan dan bermuara pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks ini ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah. Pertama, memberikan bantuan berupa pelatihan kepada para pembudidaya ikan. Kegiatan tersebut dapat berupa pelatihan pembuatan pakan secara mandiri dan menggunakan bahan – bahan alternatif. Untuk menggantikan tepung ikan yang merupakan bahan dasar penting dalam pembuatan pakan, para pengusaha perikanan dilatih untuk mencari bahan pengganti seperti maggot. Selain itu tanaman eceng gondok pun dapat diolah menjadi pakan ikan alternatif apabila diolah dengan baik. Untuk itu pengembangan atau revitalisasi balai benih pun perlu dilakukan sesegera mungkin.