Akibat Cuaca Buruk
LEMBANG-Masyarakat yang hendak menghabiskan waktu libur tahun baru di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, terpaksa harus menunda rencana wisata mereka. Sebab, Selasa (1/1), beberapa objek wisata alam yang dikelola Perum Perhutani ditutup sementara bagi pengunjung hingga batas waktu yang belum ditentukan.
General Manager Wisata Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat-Banten, Wismo Tri Kancono mengaku, pertimbangan untuk menutup sementara objek wisata ini demi keselamatan pengunjung.
“Pertimbangan keselamatan, kondisi cuaca di lokasi wisata kurang memungkinkan,” kata Wismo di gerbang masuk Orchid Forest.
Baca Juga:PAD Kabupaten Bandung Barat Bisa Capai Rp1 TriliunDPRD Diminta Awasi SPBU Tidak Berizin
Dia tidak bisa menyebutkan secara rinci objek wisata mana saja yang terpaksa ditutup. Sebab, hal itu kewenangannya ada di Administratur Perhutani KPH Bandung Utara. Jika kondisi cuaca telah memungkinkan, lanjut dia, kemungkinan lokasi wisata bisa dibuka kembali untuk umum.
“Nanti dibuka lagi berdasarkan kondisi di lapangan,” terangnya.
Untuk memastikan tak ada pengunjung yang masuk ke objek wisata, sejumlah pegawai dibantu aparat TNI dan polisi ditempatkan di gerbang masuk. Mereka mengimbau wisatawan agar mengerti dengan kondisi yang terjadi dan tidak memaksa masuk lokasi wisata kendati tak sedikit pengunjung yang menyesalkan penutupan tersebut.
Dari informasi yang diperoleh, penutupan objek wisata Perhutani ini dilakukan sejak hari Minggu (30/12) lalu, ketika beberapa pohon pinus patah serta tumbang karena tiupan angin kencang. Adapun lokasi wisata yang ditutup sementara ini berada di kawasan Cikole, diantaranya PAL 16, Zona 235, wahana di Grafika dan Orchid Forest.
Salah seorang pengunjung, Firman, 34, mengaku tidak tahu ada penutupan objek wisata Orchid Forest. Padahal, dirinya sengaja berangkat sejak pagi dari rumahnya di Bekasi untuk liburan di Lembang.
“Tadi sudah diberitahu petugas, katanya lokasi wisata ditutup karena pengaruh cuaca. Kecewa sih, tapi demi keselamatan, ya kita juga harus mengerti kondisi,” ujarnya.
Sementara itu, informasi yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa cuaca pada awal tahun 2019 di wilayah Bandung Raya dipengaruhi sirkulasi siklonik di Samudera Hindia sebelah selatan Jawa.
Hal itu menyebabkan adanya belokan angin di wilayah Jawa Barat yang berdampak pada kondisi angin di wilayah Bandung Raya dan Jawa Barat dengan kecepatan sekitar 5-30 km/jam.(eko/din)